Carlos Alcaraz dan Aryna Sabalenka Kalah
Carlos Alcaraz kalah di Paris Masters I Carlos Alcaraz dari Spanyol memutar raket tenisnya saat pertandingan tunggal putra melawan Roman Safiullin pada hari kedua turnamen tenis Paris ATP Masters 1000 di Accor Arena - Palais Omnisports de Paris-Bercy - di Paris, Rabu (1/11). Alcaraz kalah mengejutkan saat kembali bertanding usai pulih cedera. Dia kalah dengan skor 3-6, 4-6.
Foto: JULIEN DE ROSA / AFPPARIS - Pemain nomor dua dunia, Carlos Alcaraz, kalah mengejutkan saat kembali bertanding usai pulih cedera, Rabu (1/11) di Paris Masters, Prancis. Hasil pertandingan lain Alexander Zverev membutuhkan tiga set untuk mengalahkan Marton Fucsovics.
Petenis Spanyol, Alcaraz, yang kembali ke lapangan setelah mengalami cedera di punggung bagian bawah dan kaki kirinya, mendapat bye di babak pertama. Namun , dia tidak mampu mengatasi petenis kualifikasi asal Russia, Roman Safiullin. Alcaraz kalah 3-6, 4-6.
"Dia sama sekali tidak mengejutkan. Dia telah bermain dengan sangat baik beberapa bulan terakhir. Safiullin mengalahkan pemain besar dan mencapai final. Saya tahu dia akan bermain di level tinggi," ujar Alcaraz
Safiullin, peringkat 45 dunia, membatalkan break awal Alcaraz set pertama. Kemudian tidak pernah tertinggal saat dia melaju untuk merebut set pembuka 6-3. Skenario yang sama kemudian terjadi set kedua. Alcaraz mematahkan servisnya untuk memimpin lebih awal, namun lawannya segera membalas.
Alcaraz yang baru saja mengumumkan akan bermain di turnamen tersebut Rabu pekan lalu, tampak jauh dari performa terbaiknya.
"Saya hanya merasa tidak enak badan di lapangan. Banyak yang perlu ditingkatkan dan dilatih," jelasnya. Alcaraz bergerak dengan tidak baik. Pukulannya tidak bagus. Tapi secara fisik, dalam pergerakan, Alcaraz harus banyak berlatih lagi.
Sebaliknya, pujian layak diberikan kepada Safiullin. Dia tanpa henti berusaha meraih kemenangan dalam pertemuan pertamanya dengan petenis Spanyol itu. Pemain berusia 26 tahun tersebut tak gentar di bawah tekanan dari juara Wimbledon. Dia melakukan servis untuk kemenangan, meski menghadapi beberapa deuce poin di game terakhir.
"Bahkan jika Alcaraz tidak dalam kondisi terbaiknya, sulit untuk mengalahkannya," ujar Safiullin. Dia sangat senang bisa mengalahkannya. Sedangkan unggulan ke-10 dari Jerman, Zverev, juga mengalami kesulitan. Dia harus bangkit dari ketertinggalan satu set untuk mengalahkan Fucsovics dari Hongaria 4-6, 7-5, 6-4 dalam laga babak 64 besar di Bercy Arena.
"Hanya satu atau dua poin perbedaan," ujar Zverev. Dia bermain sangat baik dan secara taktik luar biasa. Menurut Zverev pertandingan ini sangat sulit. Dia merasa beruntung bisa lolos. Zverev masih berusaha mengamankan tempatnya di delapan besar yang akan melaju ke Final ATP di Turin bulan depan.
Setelah kemenangan kali ini, Zverev duduk di urutan ketujuh, tepat di belakang Stefanos Tsitsipas. Dia unggul 430 poin dari peringkat kesembilan Hubert Hurkacz. Peluang petenis Amerika Serikat Taylor Fritz untuk lolos ke ajang Final ATP terpukul ketika terpaksa mundur karena cedera perut. Sebelumnya, unggulan kesembilan itu dengan nyaman mengalahkan petenis Argentina, Sebastian Baez 6-1, 6-4.
Unggulan ke-11 Hurkacz mengalahkan Sebastian Korda 6-3, 6-7 (6/8), 6-3 untuk memastikan tempatnya di babak kedua bersama Felix Auger-Aliassime, yang menumbangkan Jan-Lennard Struff dalam dua set. Unggulan kelima dari Russia, Andrey Rublev, menyelesaikan pertandingan dengan kemenangan cepat 6-4, 6-3 atas petenis kualifikasi asal Jepang Yoshihito Nishioka.
Final WTA
Sementara itu, Jessica Pegula mengalahkan Aryna Sabalenka dua set langsung di ajang Final WTA di Cancun, Rabu. Pegula menghukum Sabalenka yang tampil penuh kesalahan. Pegula, peringkat lima dunia, yang hanya sekali mengalahkan Sabalenka dalam lima pertemuan, mendominasi atas petenis peringkat satu dunia asal Belarusia itu sejak awal. Pegula menang 6-4, 6-3.
Meski masih bergantung pada hasil pertandingan grup putaran pertama lainnya, antara Elena Rybakina dan Maria Sakkari, Pegula yakin akan mencapai empat besar sebagai pemenang Grup Bacalar.
Sabalenka, salah satu dari beberapa pemain yang mengeluhkan kondisi lapangan, terlihat tidak nyaman sepanjang pertandingan melawan Pegula. Dia menyelesaikan laga dengan 33 kesalahan sendiri dan lima kesalahan ganda. ben/AFP/G-1
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 4 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Menteri ATR/BPN Akui Keterlibatan Oknum Soal Pagar Laut Bekasi
- Ekstensifikasi Masih Jadi Solusi Swasembada di Kalbar
- OpenAI: Deepseek Mencoba Meniru Teknologi AI Amerika Serikat
- Transformasi Pertanian Tradisional ke Modern Harus Dilakukan
- Kasihan Sekali, Ratusan Korban Banjir Rorotan Masih Mengungsi di Peti Kemas