Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BPBD ingatkan masyarakat Kabupaten Kupang hindari aktivitas membakar

Foto : ANTARA/Fransiska Mariana Nuka

Ilustrasi - Lahan pertanian warga di Noelbaki, Kabupaten Kupang, NTT. BPBD Kabupaten Kupang mengimbau warga agar bijak menggunakan air di tengah ancaman kekeringan saat musim kemarau. BPBD Kabupaten Kupang juga meminta masyarakat agar tidak membuka lahan pertanian baru dengan cara membakar.

A   A   A   Pengaturan Font

Kupang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan masyarakat agar menghindari aktivitas pembakaran untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan di tengah musim kemarau saat ini.

"Mengingat dari pengalaman penanggulangan bencana tahun-tahun sebelumnya, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Kupang diduga lebih disebabkan oleh pembakaran lahan yang tidak terkontrol atau ketidaksengajaan manusia," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kupang Semy Tinenti ketika dihubungi dari Kupang, Senin.

Kabupaten Kupang telah menetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan, Kebakaran Hutan dan Lahan terhitung sejak 24 Mei hingga 24 Oktober 2024.

Sejak penetapan itu, tercatat satu kejadian kebakaran lahan di Kecamatan Kupang Timur, tepatnya di Kawasan Rumah Sakit Umum Daerah Naibonat.

Untuk langkah penanganan, Pemerintah Kabupaten Kupang telah mengaktifkan Pos Komando Siaga Darurat Kekeringan serta Kebakaran Hutan dan Lahan.

Selain itu, pemerintah daerah berkolaborasi dengan pemangku kepentingan kebencanaan lain seperti aparat penegak hukum memberlakukan penegakan hukum pembakaran hutan dan lahan.

Semy menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk menghindari aktivitas membuka lahan pertanian dengan cara membakar maupun saat melakukan perburuan hewan.

Ia berpesan agar warga dapat menghindari tindakan membuang puntung rokok di area terbuka yang terdapat tumpukan rumput kering yang mudah tersambar api.

"Hindari aktivitas membakar saat terjadi angin kencang," katanya mengingatkan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut seluruh wilayah NTT telah memasuki musim kemarau.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenotek mengatakan potensi angin kencang harus diwaspadai karena berdampak pada kebakaran hutan dan lahan.

"Angin kencang dapat membuat kebakaran meluas," kata Sti berpesan.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Arif

Komentar

Komentar
()

Top