Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BNPB: Tidak Ada Korban Jiwa Atas Longsor di Palopo dan Luwu

Foto : ANTARA/HO-BPBD Luwu

Sejumlah warga mengawasi derasnya arus Sungai Bua yang meluap hingga merendam ratusan rumah warga dan sejumlah fasilitas umum di Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, Sabtu (30/4/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan tidak ada korban jiwa atas bencana banjir disertai tanah longsor yang melanda Kota Palopo dan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.

Kepastian tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam laporan terkait perkembangan upaya penanggulangan bencana Palopo dan Luwu yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dalam laporannya ia menyebutkan, hingga saat ini tim gabungan reaksi cepat penanggulangan bencana masih berada di lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dan memastikan keselamatan para warga yang menjadi korban bencana itu.

Berdasarkan informasi yang diterima tim BNPB, hingga malam ini jumlah korban bencana di Kota Palopo ada sebanyak 88 keluarga yang membutuhkan pertolongan.

Puluhan korban tersebut merupakan warga Pentojangan, Salubattang (Kecamatan Telluwanua), dan Mawa (Kecamatan Sendana) yang rumahnya masing-masing terendam banjir 60 centimeter hingga 1,5 meter.

Banjir juga menyebabkan tanah longsor yang sempat menutup akses Jalan Poros Latuppa kilometer 08, Mungkajang, Palopo sepanjang 20 meter. Namun hingga Sabtu petang tadi, material longsor sudah mulai dibersihkan dan diharapkan bisa segera dilalui kendaraan secara menyeluruh.

Sementara itu untuk korban banjir di Kabupaten Luwu berjumlah sebanyak 314 keluarga yang masing-masing tersebar di wilayah desa Tanarigella, Sakti, Padang Kalua, Barowa, Pabbarasseng, Pammesakang, Karang-Karangan, Toddopuli (Kecamatan Bua), dan desa Parekaju (Kecamatan Parekaju).

Banjir juga menimbulkan dampak materil, seperti 314 rumah warga terendam hingga 50 centimeter, dua fasilitas pendidikan, satu fasilitas kesehatan dan beberapa petak lahan sawah dan perkebunan jagung yang berada di bantaran Sungai Bua, Luwu.

Bahkan selain menimbulkan banjir, derasnya curah hujan yang melanda Luwu sejak Jumat (29/3) malam itu juga telah menyebabkan runtuhnya tanggul penahan tebing di Desa Parekaju, Bua, ?????sepanjang 21 meter. Runtuhan material tanah, bebatuan dari tebing turut menimbulkan kerusakan pada badan jalan di bawahnya.

Kendati demikian, Abdul memastikan, tim reaksi cepat masih berupaya menangani dampak ambruk nya tanggul sehingga wilayah runtuhan tidak meluas dan tidak membahayakan keselamatan warga setempat.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top