Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BNPB: Butuh Pendampingan Psikososial Atasi Trauma Korban Gempa Bawean

Foto : ANTARA/HO-BNPB

Sejumlah korban gempa mendengarkan pengarahan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto dan ???????Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono (kanan) di Posko Gempa Sangkapura, Bawean, Gresik, Jawa Timur, Minggu (24/3/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pimpinan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai pendampingan psikososial menjadi kebutuhan yang mendesak untuk menyembuhkan rasa trauma para warga Kepulauan Bawean Gresik Jawa Timur yang menjadi korban gempa bumi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Senin (25/3), mengatakan bahwa sebagian besar dari total jumlah korban yang menempati posko pengungsian mengalami rasa trauma dengan apa yang mereka alami.

Data termutakhir dari tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur total jumlah korban gempa di Bawean ada sebanyak 17.644 orang, yang di antaranya ada 6.277 orang anak-anak, 2.534 orang lanjut usia, dan selebihnya berusia dewasa (17-55 tahun).

"Dari hasil asesmen diketahui bahwa warga mengungsi bukan karena rumah mereka rusak tapi karena faktor trauma gempa susulan," katanya.

Merujuk catatan Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), setidaknya pada Jumat (22/3) siang - Sabtu (23/3) pagi ada sebanyak 149 kali guncangan gempa. Dua di antaranya rentetan gempa itu memiliki kekuatan 5,9 magnitudo dan 6,4 magnitudo, yang berpusat di 36 kilometer arah barat Pulau Bawean, dan 126 kilometer dari Kota Tuban Jawa Timur.

Ia pun menyebutkan, selain rentetan gempa susulan yang melanda Bawean, isu adanya tsunami yang sempat mencuat oleh pihak tak bertanggung jawab menjadi penyebab psikologis warga setempat terguncang.

Padahal, hasil analisa BMKG menyatakan gempa itu tidak berpotensi tsunami, dan informasi demikian juga langsung disosialisasikan secara masif ke seluruh masyarakat beberapa saat pasca gempa pertama.

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Jawa Timur Adhy Karyoto mengakui bahwa selain mengirimkan bantuan logistik, pihaknya juga pada Minggu (24/3) memberangkatkan tim tenaga kesehatan sekaligus tim psikososial untuk mengurangi rasa trauma para korban gempa bumi di Pulau Bawean tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top