Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

BMKG Peringatkan Tinggi Gelombang di Selat Makassar Bisa Capai 2,5 Meter

Foto : Antara/ Suriani Mappong

Ilustrasi kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi yang menyebabkan para nelayan menambatkan perahunya di dermaga dan memilih tidak melaut.

A   A   A   Pengaturan Font

Makassar - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini menyusul adanya "moderate sea" dengan ketinggian gelombang 1.25-2.5 meter terjadi di wilayah Selat Makassar bagian selatan dan sekitarnya.

"Kondisi yang kurang bersahabat itu selain di sekitar Selat Makassar, juga di Perairan Pare-Pare, Perairan Spermonde Pangkep bagian barat, Spermonde Makassar bagian barat, dan Spermonde Pangkep," kata Prakirawan BMKG Wilayah IV Makassar Nur Asia Utami Sanur di Makassar, Jumat.

Gelombang tinggi, kata dia, juga berpotensi terjadi di Perairan Barat Kepulauan Selayar, Perairan Sabalana, Perairan Timur Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian utara, Laut Flores bagian barat, Perairan Pulau Bonerate - Kalaotoa bagian utara, Perairan Pulau Bonerate - Kalaotoa bagian selatan, Laut Flores bagian timur.

Tingginya gelombang laut tersebut menyebabkan nelayan yang berada di Kepulauan Spermonde, Pangkep tidak melaut dalam sepekan terakhir.

Menurut salah seorang nelayan di dermaga Pangkep, Faisal, kondisi cuaca yang kurang bersahabat itu menyebabkan para nelayan hanya memanfaatkan waktu untuk memperbaiki jaring, dan juga kapal.

Sementara untuk membiayai hidup keluarganya, lanjut dia, hanya menggunakan hasil tangkapan dua pekan lalu, namun sudah mulai menipis, sehingga harus menjual stok ikan asin yang sempat dibuat dua bulan lalu, ketika belum musim hujan.

Berbeda dengan Faisal, warga Pangkep lainnya, Husni mengaku tertahan di Pulau Salemo karena ombak yang mencapai 2 meter lebih.

"Awalnya mengantar pengantin ke Pulau Salemo, saat akan kembali ke kota, ombak tinggi, sehingga harus menginap dan menunggu ombak turun," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top