Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berita Duka, Enam Petugas Pemilu dan Linmas di NTT Dilaporkan Meninggal Dunia

Foto : ANTARA/Kornelis Kaha

Arsip - Linmas dan petugas memikul kotak suara menuju TPS di wilayah perbatasan Indonesa-Timor Leste pada Pemilu 2019 lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Kupang - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur melaporkan sebanyak enam petugas penyelenggara pemilu dan seorang anggota perlindungan masyarakat (linmas) meninggal dunia usai mengawal suksesnya pesta demokrasi pada 14 Februari lalu.

"Sampai saat ini ada tujuh orang yang meninggal dunia, enam di antaranya adalah penyelenggara pemilu," kata Ketua KPU NTT Jemris Fointuna di Kupang, Jumat malam.

Dia merincienam penyelenggara pemilu yang meninggal itu yakni dua orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan tiga orang anggota panitia pemungutan suara (PPS).

Disamping itu juga ada satu orang yang bertugas sebagai panitia pemilihan kecamatan (PPK) serta seorang anggota linmas dikabarkan meninggal dunia.

Dia menyebutkan, dua penyelenggara pemilu yang meninggal dari PPS itu adalahAloysius Demo (57), Ketua PPSDesa Golo Nderu, Kecamatan Lamba Leda Selatan, Kabupaten Manggarai Timur. Aloysius Demo dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (22/2).

Kemudian anggota PPS Kelurahan Welai Timur, Kecamatan Teluk Mutiara, Kabupaten Alor atas nama Esra Grenigel Langare (20) meninggal pada Rabu (21/2) di RSUD KalabahiAlor.

Kemudian Yohanes Baptista Atalawan Hayon (41) petugas PPK Kecamatan Solor Barat, Kabupaten Flores Timur, dilaporkan meninggal dunia pada Selasa (20/2) malam di RSUD Hendrik Fernandes Larantuka.

Tiga petugas KPPS yang meninggal yakni Ketua KPPS di TPS 07 Desa Bakiruk, Kecamatan Malaka Tengah, Kabupaten Malaka bernama Marselina Hoar.

Kemudian petugas KPPS di TPS 03 Desa Bauho, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu,Antonio Silva Maia (54), dan anggota KPPS di Kabupaten Alor bernama Luther Manetlang (51) yang meninggal Kamis (15/2) atau sehari setelah melaksanakan tugas di Pemilu 2024.

Sementara seorang anggota linmas yang meninggal bernama Petrus Be Kono dari Kecamatan Insana, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU).

Jemris mengatakan bahwa dari enam petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia, baru satu orang yang sudah menerima dana kompensasi, sementara sisanya masih dalam proses.

Ia mengatakan bahwa selain yang meninggal dunia, kini juga ada sekitar 198 orang petugas penyelenggara pemilu serta linmas yang dilaporkan sakit dan sedang dalam perawatan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top