Angin dan Matahari akan Mengisi Lebih dari Sepertiga Kebutuhan Energi Global pada 2030
Pembangkit listrik fotovoltaik hibrida angin-surya di Zaozhuang, Provinsi Shandong, Tiongkok.
WASHINGTON - Lembaga nirlaba energi bersih yang berbasis di AS, Rocky Mountain Institute (RMI), baru-baru ini melaporkan, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). akan menghasilkan lebih dari sepertiga kapasitas energi global pada 2030.
Dikutip dari EcoWatch, laporan itu mengatakan, pertumbuhan menunjukkan bahwa sektor energi akan mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memenuhi target iklim dunia.
"Tenaga surya dan angin saat ini menghasilkan sekitar 12 persen listrik di seluruh dunia, tetapi diperkirakan akan tumbuh hingga minimal 33 persen, menawarkan energi yang lebih murah dan mendorong tenaga yang dihasilkan dari bahan bakar fosil," kata laporan itu.
"Pertumbuhan eksponensial energi bersih adalah kekuatan tak terbendung yang akan menempatkan lebih banyak daya beli di kantong konsumen," kata prinsipal senior di RMI, Kingsmill Bond, dalam siaran pers Aksi Iklim.
Penelitian oleh RMI dilakukan bekerja sama dengan Dana Bumi Bezos senilai 10 miliar dolar AS, dimulai oleh pendiri Amazon Jeff Bezos.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya