Iklan — Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Modal Asing Masuk Triliunan, Pasar Masih Bergairah?

KORAN-JAKARTA.COM | Sabtu, 05 Jul 2025, 19:35 WIB
iklan kopi jjroyal sidebar

JAKARTA - Capital inflow sangat penting bagi suatu negara karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan stabilitas keuangan. 

Modal Asing Masuk Triliunan, Pasar Masih Bergairah? Doc: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja.

Ket. Arsip Foto - Petugas menyusun uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta.

Aliran modal masuk memfasilitasi alokasi sumber daya yang efisien, mendorong investasi, dan menyediakan pendanaan untuk proyek pembangunan serta perluasan ekonomi. 

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp10,79 triliun pada pekan pertama bulan ini, yakni periode transaksi 30 Juni-3 Juli 2025.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melalui keterangannya di Jakarta, Jumat (4/7), merinci bahwa terdapat modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp15,14 triliun.

Namun, terdapat modal asing keluar bersih di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) masing-masing sebesar Rp2,31 triliun dan Rp2,04 triliun. Dengan demikian, modal asing masuk bersih menjadi Rp10,79 triliun.

Sejak awal tahun ini hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun. Sedangkan modal asing masuk bersih di pasar SBN sebesar Rp53,07 triliun.

Premi risiko investasi (credit default swaps/CDS) Indonesia 5 tahun tercatat turun dari 77,60 basis point (bps) per 27 Juni 2025 menjadi 74,60 bps per 3 Juli 2025.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah di level Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (4/7), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (3/7) di level Rp16.185 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS (DXY) tercatat menurun ke level 97,18 pada akhir perdagangan Kamis (3/7).

DXY merupakan indeks yang menunjukkan pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang negara utama antara lain euro, yen Jepang, pound Inggris, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Imbal hasil atau yield SBN 10 tahun tercatat stabil di level 6,60 persen pada Jumat (4/7) pagi, dari sebelumnya 6,59 persen pada akhir perdagangan Kamis (3/7).

Sementara imbal hasil US Treasury Note 10 tahun naik ke level 4,346 persen pada akhir perdagangan Kamis (3/7).

Ramdan pun menyampaikan bahwa Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Like, Comment, or Share:

Tren Saat Ini
Realtime
Ads
Berita Terkait

Hadapi Cuaca Ekstrem, Dinas Siagakan 1.175 Pompa

Jumat, 11-Jul-2025 | Deri Henriawan

Megapolitan Hadapi Cuaca Ekstrem, Dinas...

Pramono: Kota Global Harus Bebas Korupsi

Jumat, 11-Jul-2025 | Deri Henriawan

Megapolitan Pramono: Kota Global Harus ...

Persita Datangkan Matheus Alves

Jumat, 11-Jul-2025 | Alfred

Olahraga Persita Datangkan Matheus A...

BNPB: Bencana Hidrometeorologi Dominan

Jumat, 11-Jul-2025 | Ones

Nasional BNPB: Bencana Hidrometeorol...

Transaksi Bansos untuk Judol Capai Rp957 Miliar

Jumat, 11-Jul-2025 | Ones

Nasional Transaksi Bansos untuk Judo...

Persis Solo Perpanjang Kontrak Jordy Tutuarima

Jumat, 11-Jul-2025 | Alfred

Olahraga Persis Solo Perpanjang Kont...

Penataan Terpadu Lapangan Banteng dan Gedung AA Maramis Dimulai

Jumat, 11-Jul-2025 | Fajar Alim M

Megapolitan Penataan Terpadu Lapangan B...

Daerah Inginkan Ketegasan Bagi Hasil yang Adil

Jumat, 11-Jul-2025 | Aloysius Widiyatmaka

Daerah Daerah Inginkan Ketegasan B...
Video Pilihan
Arab Saudi Jaga Asa Lolos ke Piala Dunia 2026