Disdikpora DIY Buka Jalur Khusus Siswa Diskualifikasi Afirmasi SPMB
KORAN-JAKARTA.COM | Kamis, 03 Jul 2025, 23:06 WIBYOGYAKARTA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membuka jalur khusus untuk menampung siswa terdampak diskualifikasi dalam seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur afirmasi tingkat SMA/SMK tahun ajaran 2025.
"-Nama- jalurnya saya sulit menyampaikan ya, karena ini merupakan insiden khusus," kata Kepala Disdikpora DIY, Suhirman, Kamis (3/7).

Ket. Ilustrasi - Aktivitas pembelajaran siswa/siswi SMP menjelang pelaksanaan SPMB tahun ajaran baru.
Suhirman menjelaskan, persoalan bermula saat Disdikpora menerima data awal dari Dinas Sosial (Dinsos) kabupaten/kota per 27 Maret 2025.Data itu digunakan untuk memverifikasi pendaftar jalur afirmasi, yang ditujukan bagi warga tidak mampu atau penyandang disabilitas.
Namun, di tengah proses pendaftaran berjalan, Dinsos mengirimkan data pembaruan. Dalam data terbaru, sebanyak 139 siswa yang sebelumnya tercatat sebagai peserta afirmasi, ternyata tidak lagi memenuhi syarat.
"Data terbaru 139 orang itu ternyata tidak masuk afirmasi. Kalau tetap kami masukkan, ya salah, karena sudah ada data update dari Dinsos," ujar Suhirman.
Diskualifikasi tersebut kemudian memicu protes dari para wali murid sehingga Disdikpora DIY pun menggelar dua kali audiensi yang hasilnya meminta siswa melengkapi dokumen pembuktian status afirmasi.
Anda mungkin tertarik:
"Dari 139 siswa, 88 sudah melengkapi dokumen persyaratan," jelas Suhirman.
Sementara 51 siswa lainnya tidak dapat memenuhi syarat afirmasi, padahal pada saat yang sama jalur domisili SPMB sudah ditutup.
Agar mereka tetap bisa diterima di sekolah negeri tanpa mengambil kuota afirmasi, Disdikpora memutuskan membuka jalur khusus sebagai jalan tengah.Suhirman memastikan bahwa penempatan itu tidak mengurangi kuota afirmasi yang tersedia.
Guna mengisi sisa kuota afirmasi yang kosong akibat diskualifikasi itu, pihaknya akan kembali membuka pendaftaran SPMB jalur afirmasi.
"Dibuka lagi khusus jalur afirmasi. Kami akan umumkan melalui web SPMB," ujar dia.
Suhirman menambahkan, kasus semacam ini baru pertama kali terjadi di DIY.Salah satu wali murid, Iwan Joko, mengaku anaknya terdaftar secara otomatis sebagai peserta jalur afirmasi saat mendaftar SPMB secara daring.
Karena sadar bahwa keluarganya tidak memenuhi kriteria jalur afirmasi, dia kemudian menanyakan hal itu ke Disdikpora DIY.
"Status itu -afirmasi- kami terima dari sistem. Kami juga sudah konfirmasi ke dinas bahwa itu boleh," kata Iwan.
Ketua Komisi D DPRD DIY, RB Dwi Wahyu Budiantoro, menyampaikan permohonan maaf terkait persoalan itu dan meminta semua pihak tidak ada saling menyalahkan.
"Ini kasuistik khusus. Saya tidak ingin saling menyalahkan. Ini kesalahan kita bersama, dan saya mohon maaf," ucapnya.
Dwi berharap koordinasi antarlembaga seperti Disdikpora dan Dinsos diperbaiki agar pembaruan data dapat dilakukan sebelum sistem pendaftaran SPMB dibuka sehingga kasus serupa tidak berulang.
Tren Saat Ini
Realtime






