Iklan — Scroll ke bawah untuk melanjutkan

AS Sita Ratusan Laptop yang Digunakan Pekerja Jarak Jauh Korut

KORAN-JAKARTA.COM | Selasa, 01 Jul 2025, 23:23 WIB
iklan kopi jjroyal sidebar

SEOUL - Amerika Serikat (AS) melakukan investigasi pekerja jarak jauh oleh warga Korea Utara di bidang teknologi informasi. Hasilnya, ditemukan 29 laptop farm dari 16 provinsi.

Pada Senin (30/6), Kementerian Kehakiman AS pun menggeledah lokasi laptop farm serta menyita 200 unit laptop. Selain itu, 29 rekening dan 21 situs web penipuan yang digunakan dalam pencucian dana ilegal pun dibekukan. Total kerugian perusahaan diperkirakan mencapai 3 juta dollar AS.

AS Sita Ratusan Laptop yang Digunakan Pekerja Jarak Jauh Korut Doc: YONHAP News

Ket.

Laptop farm dioperasikan dengan menggunakan identitas warga Amerika yang dicuri atau dipalsukan untuk membantu buruh Korea Utara mendapatkan pekerjaan di perusahaan-perusahaan teknologi informasi AS. Data-data digunakan untuk mengakses komputer yang membuat mereka seolah-olah bekerja dari Amerika Serikat.

Kementerian Kehakiman AS menyatakan bahwa buruh Korea Utara yang dituduh dalam kasus kali ini bekerja di lebih 100 perusahaan AS dengan menggunakan 80 identitas palsu warga AS. Aksi ini mulai tahun 2021 hingga Oktober tahun 2024 setelah mendapat bantuan perantara dari AS, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Taiwan, dan lainnya.

Sejumlah buruh Korea Utara dilaporkan pernah mengakses informasi sensitif yang diatur oleh Peraturan Perdagangan Senjata Internasional (ITAR) di perusahaan pertahanan di California yang mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.

Sementara, Kejaksaan Distrik Utara Georgia mengeluarkan surat dakwaan dan perintah penangkapan empat warga negara Korea Utara yang dituduh mencuri mata uang kripto dari perusahaan blockchain di Amerika Serikat.

Mereka diduga melakukan perjalanan ke Uni Emirat Arab menggunakan dokumen perjalanan yang dikeluarkan oleh Korea Utara. Lalu pelaku menyembunyikan identitas mereka dan menggunakan identitas yang dicuri untuk mendapatkan pekerjaan jarak jauh di perusahaan blockchain yang berbasis di AS antara tahun 2020 dan 2021.

FBI menyatakan bahwa buruh teknologi informasi Korea Utara menipu perusahaan AS dan mencuri identitas warga AS untuk mendukung rezim Korea Utara. FBI terus berupaya untuk menghancurkan infrastruktur terkait, menyita pendapatan, mendakwa pekerja teknologi informasi di luar negeri dan menangkap para pendukung mereka. KBS/I-1

Like, Comment, or Share:

Tren Saat Ini
Realtime
Ads
# 3
BNPB: Bencana Hidrometeorologi Dominan
Jumat, 11-Jul-2025 | Nasional
BNPB: Bencana Hidrometeorologi Dominan
# 5
Transaksi Bansos untuk Judol Capai Rp957 Miliar
Berita Terkait

Dukung UMKM, BPJPH Beri Sertifikasi Halal Gratis untuk Warteg

Jumat, 11-Jul-2025 | Yebdi Trismar

Nasional Dukung UMKM, BPJPH Beri Ser...

Kemenkum Sosialisaskan Hak Cipta ke Pelaku Usaha Hiburan di Semarang

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Nasional Kemenkum Sosialisaskan Hak ...

Pemkot Tangerang Terjunkan Petugas Sisir Sampah di Sungai-Saluran Air

Jumat, 11-Jul-2025 | Bambang Wijanarko

Megapolitan Pemkot Tangerang Terjunkan ...
Video Pilihan
Pencapaian PDB Tidak Mencerminkan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat