Iklan — Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Rapat Bersama Menhub, Mendagri Harap Pengaturan Libur Lebaran Kurangi Kepadatan Arus Mudik

KORAN-JAKARTA.COM | Jumat, 14 Mar 2025, 14:28 WIB
iklan kopi jjroyal sidebar

BANDAR LAMPUNG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berharap pengaturan libur Lebaran 2025 dapat mengurangi kepadatan arus mudik dan arus balik. Hal ini disampaikannya dalam rapat koordinasi bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Kantor Gubernur Lampung, Bandar Lampung, Kamis (13/3/2025).

Mendagri menjelaskan bahwa pemerintah telah menyepakati skema working from anywhere (WFA) untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam rentang 24-27 Maret 2025. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi lonjakan pergerakan pemudik dalam waktu yang bersamaan.

Rapat Bersama Menhub, Mendagri Harap Pengaturan Libur Lebaran Kurangi Kepadatan Arus Mudik Doc: Dok. Kemendagri

Ket.

“Ini ide brilian Beliau (Menhub) untuk berani mengajukan usulan 24 (Maret) mulai working from anywhere (WFA),” ujar Mendagri.

Namun demikian, ia mengingatkan, pelayanan publik harus tetap berjalan meskipun ada skema WFA. Ia meminta kepala daerah serta instansi pemerintah untuk mengatur pembagian tugas pegawai agar pelayanan tetap berlangsung. 

“Yang penting jangan hilang (tidak bekerja) semua,” tambahnya.

Selain WFA, libur Lebaran tahun ini juga lebih panjang dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan keputusan terbaru, anak sekolah akan mulai libur pada 21 Maret 2025, lebih awal dari rencana sebelumnya. Sementara itu, cuti bersama bagi pekerja berlangsung hingga 7 April 2025, dan sekolah baru kembali masuk pada 9 April 2025.

“Tanggal 21 (Maret) itu ada Jumat, madrasah libur, sehingga sudahlah, sekalian aja anak sekolah yang non-madrasah, sekolah negeri, libur mulai tanggal 21 (Maret),” jelasnya.

Mendagri menegaskan bahwa perpanjangan masa libur ini bertujuan agar arus mudik dan balik lebih lancar serta tidak menumpuk di tanggal tertentu. 

Selain pengaturan cuti, Mendagri juga menyoroti kondisi cuaca yang dapat memengaruhi kelancaran arus mudik. Saat melakukan perjalanan dari Pelabuhan Merak ke Lampung, ia melihat kondisi laut jauh lebih tenang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Tadi kita jalan dari Merak ke Bakaheuni, itu Alhamdulillah saya lihat landai, datar, kayak kolam. Beda dengan tahun-tahun yang lalu-lalu, gelombang besar sehingga banyak tertunda. Ini good news-nya saya lihat, gelombangnya datar betul,” ungkapnya.

Ia berharap kondisi cuaca yang baik ini tetap bertahan selama masa mudik dan arus balik Lebaran agar perjalanan masyarakat lebih lancar.

“Kalau cuacanya seperti itu, saya cukup confident (percaya diri) akan lancar, Insyaallah. Karena salah satu hambatan terbesar itu adalah cuaca,” katanya.

Terakhir, Mendagri optimistis bahwa pengaturan libur yang lebih panjang akan membantu mengurangi kemacetan selama periode mudik dan balik Lebaran, sehingga perjalanan masyarakat lebih nyaman dan aman.

“Kira-kira rencana kita seperti itu. Mudah-mudahan dengan pengaturan seperti ini akan bisa banyak mengurai (kemacetan) karena liburnya panjang, nggak menumpuk di waktu-waktu yang pendek,” pungkasnya.

(IKN)

Like, Comment, or Share:

Tren Saat Ini
Realtime
Ads
Berita Terkait

Kerajinan miniatur gitar ekspor di Klaten

Jumat, 11-Jul-2025 | Wahyu AP

Ekonomi Kerajinan miniatur gitar ek...

Pogacar Rebut Jersey Kuning

Jumat, 11-Jul-2025 | Opik

Olahraga Pogacar Rebut Jersey Kuning

Rakor pencegahan korupsi KPK bersama Pemerintah Daerah

Jumat, 11-Jul-2025 | Wahyu AP

Megapolitan Rakor pencegahan korupsi KP...

PSG Siap Sapu Bersih Semua Gelar Musim Ini

Jumat, 11-Jul-2025 | Opik

Olahraga PSG Siap Sapu Bersih Semua ...

Misteri Mayat Tanpa Kepala di Ciliwung, Diduga Pegawai Kemendagri

Jumat, 11-Jul-2025 | Andriani Nuraini

Nasional Misteri Mayat Tanpa Kepala ...

Megawati bicara dalam Dialog Peradaban Global

Jumat, 11-Jul-2025 | Wahyu AP

Luar Negeri Megawati bicara dalam Dialo...

Edin Dzeko Resmi Gabung Fiorentina dari Fenerbahce

Jumat, 11-Jul-2025 | Alfred

Olahraga Edin Dzeko Resmi Gabung Fio...
Video Pilihan
Utang dan Perubahan Iklim, Tantangan Negara Berkembang 25 Tahun ke Depan