Koran-jakarta.com || Selasa, 02 Mei 2023, 00:00 WIB

Ilmuwan Ungkap Bagaimana Kanker Hindari Sistem Kekebalan Tubuh

  • Ilmuan
  • kanker
  • Penelitian

SINGAPURA - Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh National Cancer Centre Singapore baru-baru ini menemukan bagaimana sel kanker lolos dari deteksi dan penghancuran oleh sistem kekebalan tubuh, kemampuan yang sebelumnya tidak diketahui.

Ket. Gopal Iyer mengatakan ada beberapa jalur untuk mengobati kanker secara efektif, dengan menargetkan sel kanker, sistem kekebalan tubuh dan menggunakan terapi yang ada untuk melawan penghindaran sistem kekebalan oleh sel kanker.

Doc: ISTIMEWA

Dikutip dari The Straits Times, temuan ini berimplikasi pada pengembangan strategi baru untuk pengobatan kanker, membawa obat lebih dekat untuk menyembuhkan kanker yang paling mematikan sekalipun.

Tim, yang terdiri dari anggota dari Duke-NUS Medical School, Women's and Children's Hospital, Agency for Science, Technology and Research's Singapore Immunology Network, University of Southampton dan Alan Turing Institute, memublikasikan penemuan terobosan mereka dalam jurnal ilmiah Nature Communications, pada 27 Maret.

Gopal Iyer, penulis senior studi dan kepala Departemen Bedah Kepala dan Leher, Divisi Bedah dan Bedah Onkologi, Rumah Sakit Umum Singapura dan Pusat Kanker Nasional Singapura, mengatakan sistem kekebalan mencari dan menghancurkan sel-sel abnormal seperti sel kanker.

"Tetapi dalam beberapa kasus, sel kanker menghindari terdeteksi dan dibunuh oleh sistem kekebalan tubuh dan mampu berkembang dan menyebar lebih mudah," tambah Iyer.

Metastasis, suatu proses ketika sel kanker melepaskan diri dari tumor primer dan terbentuk di bagian lain dari tubuh, membuat kanker lebih sulit untuk diobati dan menghasilkan prognosis yang lebih buruk.

Untuk alasan ini, tim memutuskan untuk menyelidiki awal metastasis, yang biasanya terjadi ketika sel kanker terdeteksi di kelenjar getah bening di dekat tumor primer. Mereka memprofilkan tumor kelenjar getah bening primer dan metastatik dari 14 pasien dengan kanker sel skuamosa kepala dan leher.

Tim menemukan sel-sel prametastasis di dalam tumor primer dengan kapasitas untuk bermetastasis ke kelenjar getah bening. Mereka juga menemukan bahwa sebagian besar sel CD8+, komponen kunci dari sistem kekebalan yang mencari dan membunuh sel abnormal seperti sel kanker, "habis" dan tidak mampu melakukan peran perlindungannya. Ini terjadi ketika sel-sel kekebalan berulang kali terkena kanker dan tidak mampu menghilangkannya.

"Seperti majikan yang tidak etis, memaksa karyawannya untuk bekerja terus-menerus, kanker memaksa sel kekebalan untuk bekerja lembur dan menjadi lelah, membuat mereka tidak dapat berfungsi secara normal," terang Iyer.

Para peneliti juga menemukan jalur baru, disebut reseptor Midkine, yang memungkinkan sel kanker dan sel kekebalan CD8+ untuk berbicara satu sama lain.

Iyer mengatakan bahwa ketika jalur Midkine diaktifkan antara sel kanker dan sel kekebalan, sel kanker secara efektif memancarkan sinyal "jangan makan saya".

Tetapi, beberapa sel kanker terus menunjukkan kemampuannya untuk lolos dari pengawasan kekebalan.

"Sama seperti beberapa karyawan yang terlalu lelah untuk bekerja dengan baik bahkan dengan bonus, beberapa sel kekebalan terlihat tetap kelelahan bahkan setelah perawatan, sehingga kanker mungkin tidak terdeteksi dan dihancurkan secara efektif oleh sistem kekebalan tubuh," kata Iyer.

Meskipun demikian, salah satu kesimpulan utama dari temuan ini adalah bahwa kemampuan untuk mengaktifkan sistem kekebalan tubuh tetap bekerja bahkan setelah kanker menyebar.

Tim Redaksi:
S
A

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Selocahyo Basoeki Utomo S

Artikel Terkait