Yonzipur Gagalkan Penyelundupan 4 Kg Sabu di Perbatasan Indonesia-Malaysia
Satgas Yonzipur 5/ABW berhasil gagalkan penyelundupan 4 kg narkoba di perbatasan.
Foto: ANTARA/JHWPONTIANAK - Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonzipur 5/ABW kembali menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 4 kg di perbatasan RI-Malaysia, di Sungai Tekam, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
“TNI AD kembali menggagalkan penyelundupan narkoba seberat 4 kilogram yang masuk dari Malaysia. Keberhasilan ini sebagai bukti komitmen TNI AD dalam memerangi peredaran narkoba di wilayah perbatasan,” ujar Komandan Korem 121/Alambhana Wanawwai (ABW), Brigjen TNI Luqman Arief, di Pontianak, Sabtu (21/12).
Ia menjelaskan bahwa tindakan yang ada dilakukan berkat kolaborasi antara intelijen Satgas Yonzipur 5/ABW dan informasi dari komunitas masyarakat Radar Embrio Anti Narkoba (REAN).
Meski barang bukti berhasil diamankan, penyelundup diketahui melarikan diri ke wilayah Malaysia melalui jalur tikus di perbatasan RI-Malaysia.
“Terima kasih kepada Satgas Pamtas dan Radar Embrio Anti Narkoba atas perjuangan mereka. Hantam terus, pantang mundur, lanjutkan perjuangan!” katanya.
Danrem 121/ABW menyebutkan TNI AD dalam setahun terakhir berhasil menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu dengan total berat lebih dari 200 kilogram dan ratusan butir sabu.
Keberhasilan ini berkat operasi gabungan TNI AD dan program Radar Embrio Anti Narkoba yang melibatkan masyarakat setempat sebagai mitra intelijen.
Pihaknya melaksanakan operasi pengawasan dan pencegahan penyelundupan narkotika itu di sepanjang perbatasan RI-Malaysia, termasuk jalur tikus yang kerap kali menjadi rute masuk narkoba dari negeri jiran.
"Perbatasan Indonesia-Malaysia sepanjang 987 kilometer di Kalimantan Barat membutuhkan pengawasan terhadap potensi kerawanan pemasukan barang ilegal dan terlarang seperti narkotika,” katanya.
Ia menambahkan bahwa dengan adanya keterbatasan aparat keamanan maka dibutuhkan masyarakat setempat yang sangat mengenali daerahnya sendiri dan dapat menjadi garda terdepan dalam memerangi peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba.
Kalimantan Barat menjadi salah satu wilayah rawan peredaran narkoba karena berbatasan langsung dengan Malaysia. Jalur tikus yang sulit diawasi menjadi tantangan utama dalam pengawasan wilayah perbatasan. Prestasi ini juga menandai akhir masa jabatan Brigjen TNI Luqman Arief sebagai Danrem 121/ABW, yang akan diserahterimakan pada Senin (23/12/2024).
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
- Januari 2025, Dinkes Pekanbaru Catat 32 Kasus DBD
- Banjir Merendam Dua Sekolah di Klaten
- Glitter Debutkan EP "We Are Glitter" Siap Jadi Hits Anak Masa Kini
- Program Palu Mandiri Tangguh Pangan Harus Dilaksanakan secara Konsisten