Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Sektor Energi - Pada 2022, Sekitar 68% dari Total Produksi Gas untuk Kebutuhan Domestik

Waspadai "Oversupply" Gas Mulai Tahun Depan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pengembangan gas dalam negeri menghadapi tantangan berat, mulai dari sektor hulu, hilir, hingga regulasi.

JAKARTA - Pemerintah memperingatkan pasokan gas dalam negeri bakal berlimpah atau oversupply mulai 2025. Karena itu, perlu disiapkan calon pembeli gas dari dalam negeri sehingga gas bisa dimanfaatkan, tidak langsung dijual atau diekspor.

"Indonesia bakal surplus gas hingga 2035. Pasokan gas nanti ada dari Bontang, Tangguh, serta dari proyek Masela. Ini gasnya bisa juga untuk domestik, terutama pembangkit listrik dan industri," kata Koordinator Penyiapan Program Migas Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rizal Fajar Muttaqien, dalam webinar di Jakarta, Rabu (28/2).

Dia mengungkapkan konektivitas saat ini menjadi isu utama dalam penyaluran gas di Tanah Air. Menurut dia, pemerintah sebenarnya sudah berinisiatif mengisi gap antara sumber pasokan gas dan wilayah yang membutuhkan gas.

Hal itu bisa dilihat dari proyek pipa gas transmisi ruas Cirebon-Semarang (Cisem) yang ditargetkan bisa rampung pada Agustus 2024 untuk tahap I. "Sekarang hampir tersambung dari Sumatera hingga ke Jawa," ujar Rizal.

Seperti diketahui, kebutuhan gas domestik sebenarnya sudah mengalami pertumbuhan. Penurunan ekspor gas dimulai 2012, sejalan penggunaan gas untuk dalam negeri juga mulai meningkat, namun pertumbuhannya sejak saat itu hanya di kisaran 1 persen setiap tahunnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top