Wapres Tekankan Pentingnya Jaga Toleransi
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat menghadiri penutupan Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) di Universitas Kristen Indonesia Toraja (UKIT), Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11).
Foto: ANTARA/Sakti KaruruJAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menekankan pentingnya menjaga toleransi yang ada di Indonesia, saat menghadiri acara Sidang Raya ke-18 Persatuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI), di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11).
“Saya titip agar toleransi di Indonesia ini bisa tetap terjaga,” kata Gibran dalam tayangan langsung yang disaksikan melalui YouTube Wakil Presiden RI di Jakarta, Rabu.
Gibran menyampaikan harapannya agar keluarga besar PGI serta para peserta yang hadir di acara tersebut bisa bersinergi dengan visi-visi dan program pemerintah, terutama untuk mengatasi masalah intoleransi.
Pada kesempatan itu Wapres Gibran menampilkan kumpulan-kumpulan berita terkait intoleransi yang pernah terjadi di kampung halamannya di Solo, melalui layar yang disediakan dalam acara tersebut. Hal itu dilakukan untuk menyampaikan pesan bahwa intoleransi tidak boleh terjadi di Indonesia.
“Ini saya tampilkan sebentar yang ada di layar. Mungkin bapak-ibu tahu lah sebelumnya saya adalah Wali Kota Solo. Mungkin yang belum pernah ke Solo, mungkin pernah dengar juga kalau Solo itu (dulunya) kota yang agak kurang toleran, banyak sekali kejadian-kejadian seperti ini,” ujar Gibran merujuk pada berita-berita yang ditampilkan di layar.
Dia menceritakan bahwa di Solo setiap tahun dilakukan perayaan imlek, dan setiap tahun pemerintah juga memasang ornamen-ornamen imlek, seperti patung-patung dari semua shio. “Tapi nggak tahu ya kenapa pada saat saya menjabat itu banyak sekali yang protes. Padahal wali kota-wali kota sebelumnya ndak ada yang protes. Jadi ini setiap hari isinya protes terus. Ini Solo disebut sebagai cabang Tiongkok, antek-antek China,” kata Gibran.
Wapres Gibran kemudian menunjukkan berita lainnya yang menurutnya cukup miris, di mana ada anak-anak sekolah yang menghancurkan makam-makam yang memiliki ornamen agama tertentu. “Ini sekolahnya langsung saya tutup, dan guru beserta muridnya saya berikan pembekalan biar tidak keterusan,” kata Gibran.
Ada juga, kata Wapres, protes atas pemasangan pohon-pohon natal saat Natal. “Tapi kalau tiap kali diprotes ya saya tidak mundur. Justru saya bilang ke panitianya, panitia imlek, panitia natal, tahun depan digedein saja,” kata Gibran.
Wapres menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto kepada seluruh peserta yang hadir dalam acara itu. Presiden dan Wakil Presiden berharap acara PGI di Toraja bisa menghasilkan kesimpulan yang baik.
Berita Trending
- 1 Hati Hati, Banyak Pengguna yang Sebarkan Konten Berbahaya di Medsos
- 2 Lulus Semua, 68 Penerbang AL Tuntaskan Kursus Peningkatan Profesi Selama Setahun
- 3 Ayo Terbitkan Perppu untuk Anulir PPN 12 Persen Akan Tunjukkan Keberpihakan Presiden ke Rakyat
- 4 Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman dengan Harga Terkendali Jelang Nataru
- 5 Cegah Pencurian, Polres Jakbar Masih Tampung Kendaraan Bagi Warga yang Pulang Kampung
Berita Terkini
- BMKG Imbau untuk Waspadai Gelombang Tinggi saat Libur Natal di Pantai Kalsel
- MRT Jakarta Luncurkan Pembayaran Tiket via Dompet Digital GoPay, Ayo Rasakan Kemudahannya
- Arne Slot Minta Skuad Liverpool Waspadai Leicester Era Van Nistelrooy
- Laga Semifinal Piala AFF 2024 Antara Singapura Vs Vietnam Dipindah ke Stadion Lebih Kecil
- Barcelona Minati Bek Andalan Leverkusen, Jonathan Tah