Turut Kurangi Segregasi Warna Kulit di AS
Saat ini, NASA jauh lebih sadar akan kebutuhan untuk membenarkan upaya mengembalikan manusia ke Bulan melalui program Artemis. Amerika Serikat (AS) ingin agar program ini kembali menunjukkan bagaimana hal itu menyebarkan cinta ke seluruh negeri.
Pada era '60-an, kebijakan politik utama Amerika Serikat adalah mengalahkan Uni Soviet di ranah luar angkasa. Perjalanan ke Bulan dengan biaya berapapun dilakukan sehingga hanya sedikit yang melacak manfaat ekonomi yang lebih luas dari misi Apollo.
Saat ini, NASA jauh lebih sadar akan kebutuhan untuk membenarkan upaya mengembalikan manusia ke Bulan melalui program Artemis. Amerika Serikat (AS) ingin agar program ini kembali menunjukkan bagaimana hal itu menyebarkan cinta ke seluruh negeri.
Meskipun anggarannya hanya sebagian kecil dari yang dikhususkan untuk Apollo atau hanya 32,37 miliar dollar AS pada tahun fiskal 2023, namun laporan ekonomi terbaru NASA mengklaim bahwa program ke Bulan telah menghasilkan 20,1 miliar dollar AS dalam totaloutputekonomi. Program itu juga mendukung lebih dari 93.700 pekerjaan di seluruh dunia.
Kembali ke masa Apollo, sifat dari beberapa pekerjaan itulah yang membantu membuat perubahan yang bertahan lama pada masyarakat AS. Ketika perlombaan luar angkasa dimulai pada akhir era '50-an, negara bagian selatan AS masih memberlakukan undang-undang rasis yang memisahkan orang Amerika kulit hitam dan kulit putih.
Orang Afrika-Amerika dilarang tinggal di area tertentu, mengakses layanan seperti perpustakaan atau kolam renang, bahkan ada kamar kecil terpisah dan area yang dialokasikan di restoran. Berkat buku yang kemudian diadaptasi jadi film berjudulHidden Figures, masyarakat AS sekarang tahu peran penting yang dimainkan oleh tim perempuan Afrika-Amerika seperti Katherine Goble Johnson, Dorothy Vaughan, dan Mary Jackson yang bekerja di NASA untuk menghitung lintasan pesawat luar angkasa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya