Tok, Hery Gunardi Resmi Jadi Dirut BRI, Gantikan Sunarso
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
- Rapat umum pemegang saham
JAKARTA-PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta dan menetapkan perubahan pengurus perseroan.

Ket. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Senin, 24 Maret 2025, di Jakarta
Doc: BRI
"RUPS menunjuk Hery Gunardi sebagai Direktur Utama dan memberhentikan dengan hormat Sunarso sebagai Direktur Utama," ucap," Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi. Sebelumnya Hery menjabat Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak 2021.
Tak hanya itu, RPUST BRI 2025 juga mengangkat Hakim Putratama sebagai Direktur Operations, Riko Tasmaya sebagai Direktur Corporate Banking, Aquarius Rudianto sebagai Direktur Network dan Retail Funding, Farida Thamrin sebagai Direktur Treasury dan International Banking dan Akhmad Purwakajaya sebagai Direktur Micro.
Lalu, Alexander Dippo Paris Y. S. Sebagai Direktur Commercial Banking, Nancy Adistyasari sebagai Direktur Consumer Banking, Viviana Dyah Ayu Retno Kumalasari sebagai Direktur Finance & Strategy Mucharom sebagai Direktur Manajemen Risiko, Saladin Dharma Nugraha Effendi sebagai Direktur Information Technology, Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama, Parman Nataatmadja sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen, Helvi Yuni Moraza sebagai Komisaris, Edi Susianto dan Lukmanul Khakim sebagai Komisaris Independen.
Bagikan Dividen
Pada RUPST kali ini juga lanjut Agustya Hendi, BRI menyetujui untuk membagikan dividen sebesar besarnya Rp51,73 triliun, angka tersebut meningkat dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada tahun 2024 sebesar Rp48,10 triliun. Di samping itu, BRI juga akan melakukan pembelian kembali (buyback) saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.
Pada RUPST BRI 2025 kali ini terdapat 10 mata acara rapat yang diputuskan dan telah disetujui. Tiga diantaranya dijelaskan lebih lanjut oleh Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, diantaranya adalah Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan (penetapan dividen tunai), Rencana Pembelian Kembali Saham (buyback) dan Perubahan Pengurus Perseroan.
Anda mungkin tertarik:
Penggunaan Laba Bersih Perseroan (Penetapan Dividen Tunai) Untuk tahun buku 2024, BRI mencatat laba bersih konsolidasian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp60,15 triliun. Dari jumlah tersebut, perseroan menetapkan total dividen tunai yang dibagikan sebesar besarnya mencapai Rp51,73 triliun. Atas nilai dividen tersebut, sebelumnya pada 15 Januari 2025, BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp20,33 triliun atau Rp135 per lembar saham. Dengan demikian, sisa dividen yang akan dibayarkan adalah sebesar besarnya Rp31,40 triliun.
Dari total nilai dividen tunai di atas, BRI menyetorkan dividen kepada negara Rp27,68 triliun (termasuk dividen interim yang telah dibagikan pada 15 Januari 2025 sebesar Rp10,88 triliun). Sedangkan sisanya dibayarkan secara proporsional kepada setiap Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal pencatatan (recording date).
“Perseroan dalam memperhitungkan pembayaran dividen telah mempertimbangkan berbagai aspek, salah satunya adalah struktur modal perseroan yang kuat dan likuiditas yang cukup untuk ekspansi bisnis dan mitigasi risiko pengelolaan bank, termasuk CAR Perseroan yang diproyeksikan terjaga di atas 19% dalam jangka panjang,"jelas Hendy.
Buyback Saham
Selain pembagian dividen, RUPST BRI 2025 juga menyetujui rencana BRI untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham dengan jumlah sebesar-besarnya Rp3 triliun.
Buyback dilakukan melalui Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, baik secara bertahap maupun sekaligus, dan diselesaikan paling lama 12 bulan setelah tanggal RUPST. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan mendukung program kepemilikan saham bagi karyawan.