
Tetap Segar di Perjalanan Mudik Lebaran, Ini Saran Dokter bagi Para Pemudik
Seorang pemudik sepeda motor dicek kesehatan saat mendaftar pijat gratis di rest area UPPKB Losarang, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (6/4/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama SJAKARTA – Mudik Lebaran adalah tradisi tahunan di Indonesia di mana masyarakat kembali ke kampung halaman untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga. Tradisi ini memiliki makna sosial, budaya, dan religius yang mendalam.
Setiap tahun, jutaan orang mudik dalam waktu bersamaan, menyebabkan lonjakan jumlah penumpang dan kemacetan panjang di berbagai jalur utama. Mudik Lebaran menjadi momen yang dinanti setiap tahunnya, meskipun penuh tantangan.
Saat mudik Lebaran, menjaga berbagai aspek, terutama kesehatan badan, penting sangat diperlukan untuk memastikan perjalanan yang aman, nyaman, dan lancar serta penuh kebahagaian saat bertemu sanak saudara di kampung halaman.
Untuk itu, Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr. Andhika Raspati, SpKO menyampaikan istirahat secara berkala selama menempuh perjalanan mudik terutama untuk pengendara penting dalam menjaga kebugaran tubuh.
Ketika menempuh mudik perjalanan panjang, menurut dokter yang akrab disapa Dhika itu menyarankan waktu untuk istirahat secara berkala dalam berkendara dapat dilakukan setiap 2 hingga 4 jam sekali.
"Kita harus ingat untuk istirahat ya, emang sebenarnya kalau bicara idealnya setiap 4 jam kita dimaksimalkan kalau berkendara harus berhenti untuk istirahat," kata dr. Andhika Raspati, SpKO, ketika dihubungi, Sabtu (16/3).
"Kalau perlu setiap 2 jam kalau memungkinkan ya, meskipun mungkin jadi lebih lama. Tapi memang baiknya kalau kita bicara sehat sebenarnya 2 jam, itu kita mungkin bisa istirahat dulu ke rest area atau mungkin berhenti minggir dulu," lanjutnya.
Dokter yang juga pernah menjadi anggota Tim Kesehatan Kontingen Indonesia pada Olimpiade 2024 Paris itu menyarankan saat istirahat pemudik bisa melakukan peregangan otot untuk mengurangi rasa pegal sehingga tubuh tetap bugar.
Peregangan bisa dilakukan terutama pada bagian leher, pundak, dan pinggang yang digerakkan dengan memutar atau dirotasikan.
"Otot-otot tungkai bawah pun sama gitu, otot-otot hamstring, betis, itu mesti digerakkan semua kalau memang mau enak. Kalau untuk peregangan yang sifatnya statis itu biasanya pergerakan itu kita bisa tahan 15 sampai 30 detik kira-kira, bisa diulang sebanyak 2 sampai 3 repetisi lah kira-kira ya," ujarnya.
Lebih lanjut, menurut Dokter Dhika dalam meredakan rasa pegal selama perjalanan mudik dengan penggunaan krim atau balsem otot juga bisa. Namun, hanya untuk meredakan pegal biasa.
"Kalau untuk pegal dikasih krim atau balsem nyeri otot ya engga apa-apa juga sih. Engga masalah sebenarnya kalau pegal doang mah," ucapnya.
Berita Trending
- 1 Cuan Ekonomi Digital Besar, Setoran Pajak Tembus Rp1,22 Triliun per Februari
- 2 Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas bisa Diakses Semua Warga
- 3 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 4 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
Berita Terkini
-
Pendangkalan usai banjir Padarincang
-
Dorong Transformasi Berbasis AI, Google Cloud dan BCG Luncurkan AI Innovation Center
-
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, membantu perbaikan drainase dan penanganan ruang terbuka hijau
-
Bupati Kuningan Pimpin Langsung Pencarian Anak Tenggelam di Sungai Cikadongdong
-
Perjalanan Mudik Lintas Sumatera Makin Lancar, Tol Palembang-Betung Dibuka Fungsional saat Lebaran, Catat Harinya