Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Stafsus BPIP: Nilai Pancasila Belum Jadi Dasar Penting Etika Politik, Malah Masih Isu SARA

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo, menyatakan bahwa dalam membangun etika berpolitik Indonesia, haruslah berpedoman kepada nilai-nilai Pancasila. Menurut Benny, sapaan akrabnya, etika politik haruslah dikedepankan untuk menata bangsa Indonesia.

"Nilai Pancasila harus dikedepankan, bukan isu SARA yang malah merusak demokrasi Indonesia," sebutnya dalam rilis pers yang diterima redaksi Senin (9/1).

Saat ditanyakan mengenai pendapatnya terkait etika berpolitik di Indonesia saat ini, pakar komunikasi politik itu menyampaikan bahwa nilai Pancasila jelas belum dianggap penting untuk menjadi dasar beretika politik.

Salah satu pendiri Setarra Institute tersebut juga menyatakan bahwa politik demokrasi Pancasila berbeda dengan demokrasi liberal.

"Yang membedakan adalah kepentingan umum, dimana dalam demokrasi Pancasila, hal itu dikedepankan, dan menjadi norma hukum tertinggi. Bukan sekedar suara mayoritas minoritas, tetapi bermusyawarah mufakat mencari titik temu. Semua untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan golongan dan/atau pribadi," imbuhnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Eko S
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top