Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 26 Des 2024, 20:18 WIB

Sorak Hore! 1.500 Tahanan Kabur dari Penjara Mozambik

Pasukan keamanan Mozambik di Maputo pada 24 Desember 2024. Diduga kerusuhan meletus di dalam penjara di ibu kota Maputo, dan sejumlah pejabat membantah insiden itu terkait dengan kerusuhan pascapemilu.

Foto: Istimewa

MAPUTO -  Kerusuhan yang diduga terjadi di dalam penjara di ibu kota Mozambik, Maputo, Selasa (24/12), telah menyebabkan sedikitnya 33 orang tewas dan 15 orang terluka, sementara lebih dari 1.500 tahanan melarikan diri.

Dari Al Jazeera, Komandan jenderal polisi Bernardino Rafael pada hari Rabu mengatakan 150 tahanan yang melarikan diri dari penjara di Maputo telah ditangkap kembali.

Mozambik mengalami peningkatan kerusuhan sipil yang terkait dengan sengketa pemilu Oktober lalu , yang memperpanjang kekuasaan partai Frelimo yang telah lama berkuasa. Kelompok oposisi dan pendukungnya mengklaim bahwa pemilu itu dicurangi.

Sementara Rafael menyalahkan protes di luar penjara karena mendorong kerusuhan, Menteri Kehakiman Helena Kida mengatakan kepada lembaga penyiaran swasta lokal Miramar TV bahwa kerusuhan itu dimulai di dalam penjara dan tidak ada hubungannya dengan protes di luar.

“Konfrontasi setelah itu mengakibatkan 33 orang tewas dan 15 orang terluka di sekitar penjara,” kata Rafael dalam jumpa pers.

Identitas mereka yang tewas dan terluka tidak jelas.

Sebuah laporan oleh South African Broadcasting Corporation (SABC) mengatakan para tahanan mengalahkan para penjaga dan menyita senapan AK-47, sehingga mereka dapat melarikan diri dari fasilitas pemasyarakatan.

Jurnalis Mozambik Clemente Carlos mengatakan kepada SABC bahwa para pelarian itu kemungkinan memanfaatkan musim liburan Natal, ketika jumlah penjaga yang bertugas lebih sedikit dibandingkan hari kerja biasa.

“Insiden mengejutkan ini menimbulkan pertanyaan mendesak tentang keadaan keamanan dan sistem peradilan di Mozambik,” tulis Adriano Nuvunga, direktur Pusat Demokrasi dan Hak Asasi Manusia di Mozambik, di X pada hari Rabu.

“Kini, lebih dari sebelumnya, sangatlah penting bagi pemerintah, masyarakat sipil, dan mitra internasional untuk berkolaborasi guna memastikan keselamatan publik dan mengatasi tantangan sistemik yang menyebabkan situasi ini.”

Sementara itu, sedikitnya 21 orang, termasuk dua petugas polisi, dipastikan tewas selama dua hari kekerasan terkait hasil pemilu pada hari Senin dan Selasa, termasuk serangan terhadap pom bensin, kantor polisi, dan bank.

Kematian tersebut menjadikan jumlah korban tewas di negara itu menjadi 151 sejak 21 Oktober, menurut Plataforma Decide, kelompok pemantau pemilu.

Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.