Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Strategi Bisnis

Sebanyak 42 Perusahaan Jadi Peserta Perdagangan Karbon

Foto : ANTARA/BENARDY FERDIANSYAH

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu usai peluncuran “Perdagangan Karbon Subsektor Pembangkit Tenaga Listrik” di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (22/2).

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk pertama kali dilaksanakan di Indonesia, sebanyak 42 perusahaan menjadi peserta perdagangan karbon.

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan terdapat 42 perusahaan yang menjadi peserta perdagangan karbon subsektor pembangkit tenaga listrik pada 2023.

Demikian dikatakan Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P Hutajulu, saat peluncuran perdagangan karbon subsektor pembangkit tenaga listrik di Jakarta, Rabu (22/2).

"Pada tahun 2023 ini, Kementerian ESDM telah menetapkan nilai persetujuan teknis batas atas emisi (PTBAE) kepada 99 unit PLTU batu bara dari 42 perusahaan yang akan menjadi peserta perdagangan dengan total kapasitas terpasang 33.569 megawatt (MW). Ini cukup besar sudah hampir sama dengan Jamali (pembangkit listrik sistem Jawa-Madura-Bali)," kata Jisman.

Seperti dikutip dari Antara, Jisman menjelaskan dari 99 unit itu, sebanyak 55 unit dari PLN Group dan 44 unit dari pengembang swasta atau Independent Power Producer (IPP). Sementara untuk lokasi PLTU tersebut terdiri atas 85 unit dari nonmulut tambang dan 14 unit dari mulut tambang.

"Di luar dari 99 unit tersebut akan juga terdapat peserta yang dapat berpartisipasi pada perdagangan karbon melalui mekanisme offset, yaitu pelaku usaha pembangkit energi baru terbarukan dan pelaku usaha yang melakukan kegiatan aksi mitigasi di sektor energi," ujar Jisman.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top