Sabalenka Tampil Dominan di Laga Pembuka Australian Open 2025
Aryna Sabalenka dari Belarus berselebrasisaat melawan petenis AS Sloane Stephens dalam pertandingan tenis Australia Terbuka di Melbourne, Minggu (12/1).
Foto: Martin KEEP / AFPMELBOURNE - Aryna Sabalenka mengawali langkahnya untuk meraih gelar ketiga berturut-turut di Australian Open dengan kemenangan meyakinkan atas Sloane Stephens, Minggu (12/1). Di hari pertama Grand Slam yang penuh tantangan akibat cuaca buruk, petenis Zheng Qinwen dan Casper Ruud juga mencatat kemenangan.
Unggulan pertama asal Belarusia itu sempat mengalami kendala di set pertama, tapi berhasil mengendalikan pertandingan melawan juara US Open 2017 tersebut. Sabalenka menang 6-3, 6-2 dalam waktu 71 menit di Rod Laver Arena.
Sabalenka kini mengejar rekor menjadi petenis perempuan pertama sejak Martina Hingis (1997–1999) yang berhasil memenangkan tiga gelar berturut-turut di Melbourne Park. Jika kembali mengangkat trofi Daphne Akhurst Memorial Cup, dia akan bergabung dengan nama-nama besar seperti Margaret Court, Evonne Goolagong, Steffi Graf, Monica Seles, dan Hingis sebagai pemain yang berhasil mencetak hattrick kemenangan di turnamen ini.
“Pertandingan melawan dia selalu berat. Mungkin saya tidak bermain dalam performa terbaik, tetapi saya senang bisa menyelesaikan pertandingan dalam dua set,” ujar Sabalenka, yang sebelumnya memenangkan turnamen pemanasan di Brisbane.
Sedangkan juara Olimpiade Zheng Qinwen, unggulan kelima sekaligus finalis tahun lalu, mendapat kehormatan memainkan pertandingan pembuka di lapangan utama melawan Anca Todoni, petenis peringkat 110 asal Rumania.
Zheng meraih kemenangan 7-6 (7/3), 6-1, meski terlihat masih mencari ritme setelah memutuskan untuk tidak mengikuti turnamen pemanasan. Dia sempat memiliki peluang menyelesaikan set pertama pada kedudukan 5-3, tetapi Todoni bangkit sebelum Zheng akhirnya menutup set dengan tie break dan mendominasi set kedua.
“Pertandingan pertama selalu sulit.Saya hanya senang bisa melewati laga ini, terutama tiebreak, dan menemukan ritme permainan,” ujar dia.
Pemain berusia 22 tahun ini tampil memukau sepanjang 2024, dengan pencapaiannya di Australian Open yang mendorongnya meraih emas Olimpiade, termasuk mengalahkan Iga Swiatek, serta memenangkan tiga gelar WTA.
Sementara Zheng berhasil menyelesaikan pertandingannya, aksi di lapangan luar Melbourne Park dihentikan hanya sejam setelah dimulai karena badai yang menyebabkan langit menjadi gelap. Petir dan hujan deras memaksa para pemain dan penonton mencari perlindungan, menciptakan tantangan besar bagi panitia yang kini menghadapi penumpukan jadwal pertandingan. ben/AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Dorong Industrialisasi di Wilayah Transmigrasi, Kementrans Jajaki Skema Kerja Sama Alternatif
- 2 J-Hope BTS Rilis Musik Baru Maret Tahun Ini
- 3 Tak Sekadar Relaksasi, Ini 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Spa untuk Kesehatan
- 4 7 Manfaat Luar Biasa Terapi Biofeedback untuk Kesehatan
- 5 Megawati Ajak Semua Pihak Pikirkan Masa Depan Indonesia, Tagline Cukup Indonesia Raya