Produksi Film Anak Indonesia Minim, Hasil Riset Temukan Solusinya
Film anak-anak "Petualangan Sherina".
Emmanuel Kurniawan, Pusat Sejarah dan Etika Politik (PUSdEP) Universitas Sanata Dharma dan Lukas Deni Setiawan, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Hari film nasional baru saja dirayakan tanggal 30 Maret kemarin. Meski Indonesia sudah memproduksi film sejak 1950, permasalahan produksi film masih terjadi. Salah satunya adalah minimnya jumlah film anak.
Sejak digalakkan kembali oleh munculnya Petualangan Sherina (2000), jumlah film anak produksi dalam negeri mengalami perkembangan, namun masih berkisar di angka satu hingga dua film per tahun.
Padahal, potensi target khalayaknya besar. Jumlah anak di Indonesia hampir sepertiga jumlah keseluruhan penduduk.
Selain itu, banyak kritik menyebut bahwa film di bioskop dan program televisi belum berpihak pada anak-anak. Buktinya, film bioskop yang masuk klasifikasi semua umur (SU)-artinya bisa ditonton anak-anak-lebih banyak berasal dari luar negeri (impor).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya