Produksi Film Anak Indonesia Minim, Hasil Riset Temukan Solusinya
Film anak-anak "Petualangan Sherina".
Keenam film ini sudah diputar di berbagai lokasi di Indonesia dan mendapat sambutan positif dari penonton anak-anak. Selama menonton film, penonton anak-anak tampak menikmati, bahkan tak jarang meminta filmnya diputar lagi. Dibantu oleh guru atau pendamping anak, mereka juga merespons film melalui aktivitas seperti menggambar dan bercerita.
Menurut temuan riset kami, film-film anak ini bisa lahir karena adanya sinergi dari lembaga pemerhati anak dan PH yang membuat film yang berkolaborasi.
Sumbu Pakarti memiliki program ruang belajar dan gerakan literasi dengan puluhan sanggar anak di bawahnya, sementara Hompimpa memiliki jam terbang dan kapasitas membuat film yang dibutuhkan Sumbu Pakarti.
Metode produksi ramah anak
Sebagian sineas beranggapan bahwa memproduksi film anak itu sulit, terutama yang melibatkan anak-anak di dalam produksi filmnya. Berhadapan dengan anak-anak dalam sebuah produksi film memerlukan upaya khusus yang tidak mudah untuk dipelajari.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya