Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 20 Des 2024, 03:00 WIB

POM Cermati Peredaran Parsel

Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) DKI Jakarta menunjukkan sejumlah sampel bahan pangan berbahaya di pasar swalayan kawasan Terogong, Jakarta Selatan, Kamis (19/12).

Foto: ANTARA/Luthfia Miranda Putri

JAKARTA – Setiap hari-hari besar keagamaan tentu diikuti peredaran bingkisan berupa parsel atau hamper. Demi keamanan konsumen, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Jakarta mengawasi peredaran parsel dan hamper makanan menjelang perayaan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025.

“Menjelang hari raya Natal penawaran dan permintaan pasti akan tinggi untuk parsel dan hamper. Kami perlu mengawasi keamanannya,” kata Kepala BBPOM Jakarta, Sofiyani Chandrawati, Kamis. Dia merasa penting untuk memeriksa mutu dan keamanan makanan kemasan.

Sofiyani menegaskan, terus fokus mengawasi produk tanpa izin edar. Sebab menjelang hari besar biasanya banyak produk rusak atau kedaluarsa dari impor. Menurutnya, lantaran permintaan tinggi, ada dugaan para pelaku usaha memanfaatkan situasi. Mereka menjual barang-barang yang sebetulnya sudah rusak atau kedaluarsa.

Jika ditemukan produk tanpa izin edar, kedaluarsa, atau kemasan rusak, akan diturunkan dari etalase dan dimusnahkan di tempat. Adapun pengawasan pangan rutin ini sudah memasuki tahap ketiga sejak November dan akan berlangsung hingga Januari 2025.

Kegiatan itu tidak hanya meliputi pengawasan produk minuman dan makanan yang terpapar zat berbahaya, kemasan tak layak,tanpa izin edar serta kedaluwarsa, tetapi juga diperiksa terkait alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya.

Sebanyak 23 sarana distribusi termasuk bidang toko daring (marketplace) juga masuk dalam pengawasan BBPOM Jakarta. Hingga kini, Sofiyani memastikan tidak ditemukan pangan berbahaya yang terpapar zat seperti formalin, rhodami, dan boraks.

BBPOM Jakarta mengajak masyarakat untuk menjadi konsumen cerdas dalam berbelanja makanan dan obat-obatan. Warga perlu menjalankan metode “cek klik.” Tujuannya, untuk mengecek kemasan, label, izin edar dan kedaluarsa. Ant/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.