PGRI Buol Desak Pemerintah Berikan Perlindungan pada Guru
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah melakukan aksi solidaritas di depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat, beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/HO-DISKOMINFO BUOLSULAWESI TENGAH - Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah (Sulteng) meminta pemerintah daerah memberikan perlindungan terhadap semua tenaga pengajar di wilayah itu dari segala bentuk tindakan kekerasan dan premanisme yang terjadi di lingkungan sekolah.
"Aksi damai ini sebagai respon terhadap penganiayaan yang dialami oleh salah satu guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Buol, yang diserang oleh sekelompok orang di halaman sekolah pada tanggal 30 Oktober 2024," kata Anggota PGRI Buol Rahmad A Madjid di Biau, Minggu (3/11).
Ia mengemukakan agar pemerintah daerah maupun pihak kepolisian segera menangkap pelaku kekerasan dan memberikan sanksi sesuai hukum yang berlaku. "Permintaan kami agar PGRI dilibatkan dalam pengawasan kasus ini hingga ke proses persidangan," ucapnya.
Ia mendesak pemerintah daerah untuk memperketat peraturan serta memberikan sanksi tegas kepada pelaku kekerasan. "Paling tidak ada sosialisasi dari pemerintah daerah guna meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati guru," sebutnya.
Dia mengatakan pentingnya perlindungan terhadap guru sebagai pilar utama pendidikan dan menunjukkan solidaritas yang kuat dari komunitas pendidikan di Kabupaten Buol.
"Aksi damai ini bukan hanya sebagai seruan untuk keadilan, tetapi juga sebagai pengingat akan tanggung jawab bersama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan kondusif bagi semua," bebernya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Buol Usman Hasan mendukung agar setiap guru di daerah itu diberikan perlindungan saat melaksanakan tugasnya belajar mengajar.
Menurutnya kekerasan terhadap guru merupakan tindakan yang tidak dapat ditoleransi. "Tentunya penting keselamatan pendidik dalam menjalankan tugas mereka, guru berhak memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas serta hak atas kekayaan intelektual dan adanya rasa aman dan jaminan keselamatan guru," ujar Usman.
Senada dengan itu Kapolres Buol AKBP Handri Wira Suriyana memastikan bahwa proses hukum akan tetap dilanjutkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. "Pada prinsipnya kami mendukung penuh tugas guru dalam membentuk generasi masa depan," bebernya.
Ia mengajak para guru dan pendidik di Kabupaten Buol dapat menjadi teladan yang baik siswa. "Jadi massa aksi sudah menyerahkan dokumen pernyataan sikap dan tuntutan ke Polres Buol untuk ditindaklanjuti," tuturnya. Ant/S-2
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
Berita Terkini
- Memalukan Tawuran Antarwarga di Jaktim Ini, Polisi Tangkap 18 Orang Pelaku
- Yang Mau Jalan-jalan Simak Prakiraan BMKG Ini, Jakarta Diprediksi Hujan Ringan Pada Sabtu Sore
- Mabes Polri Asistensi Penyelidikan Kasus Polisi Tembak Polisi
- Ini Hasil Undian UEFA Nations League: Belanda vs Spanyol, Italia vs Jerman
- Masyarakat Perlu Dilibatkan Cegah Gangguan Mental Korban Judol