Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Perbanyak Sumur Resapan untuk Atasi Banjir

Foto : Antara/HO Pemkot Tangerang

Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah (tengah) mengecek lubang biopori dan sumur resapan di daerah Larangan.

A   A   A   Pengaturan Font

Tangerang - Pemerintah Kota Tangerang di Provinsi Banten berencana menambah 20 sumur resapan dan 50 lubang biopori guna mengatasi banjir dan genangan di daerah permukiman dan jalan raya di wilayahnya.

Menurut Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Minggu, saat ini Kota Tangerang telah memiliki 1.600 lubangbiopori jumbo serta kolam retensi di Taman Cipulir dan Cimone Permai.

Selain berupaya memperbanyak sumur resapan dan lubang biopori, Pemerintah Kota Tangerang mendorong warga membantu pemerintah mengatasi banjir dan genangan dengan membangun sumur resapan di lingkungan tempat tinggal mereka.

"Tolong juga untuk membuat sumur resapan di rumah masing-masing agar dapat membantu meningkatkan daya resap air sehingga genangan dapat diminimalisir," kata Wali Kota.

Mengenaigenangan yang muncul di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Larangan, Wali Kota mengatakan bahwa pemerintah kota membenahi sistem resapan untuk meminimalkan kemungkinan munculnya genangan.

"Jika dirasa masih kurang ya saran saya agar ditambah lagiinlet-nya agar air yang masuk ke sumur retensi lebih banyak sehingga penyerapan juga bisa lebih besar," katanya.

Wali Kota juga menginstruksikan pengecekanground tankdi satu fasilitas umum di Kelurahan Kreo Selatan yang rawan tergenang.

"Coba nanti dicek lagi apakahground tank-nya berfungsi atau tidak, coba dikeringkan dan diisi air lagi. Pastikan penyerapannya optimal. Kalau masih kurang ya berarti harus dibuatkan tempat penampungan air sementara, supaya air yang antre bisa parkir dulu sebelum diserap," katanya.

Selain itu, Wali Kota menekankan pentingnya pembenahan saluran air dan saluran pembuangan limbah dalam upaya meminimalkan risiko banjir.

"Kalau sudah ada sumur resapan dan retensi, salurannya juga harus di perhatikan. Percuma ada resapan kalau airnya enggak ada jalur buat masuk," katanya.

"Kalau kita perhatikan, ini ada penyempitan saluran ya. Jadi harus dilakukan normalisasi agar sistem drainaseberjalan lancar. Selain itu juga perlu membersihkan sampah-sampah yang menjadi penyumbat jalan air juga, karena itu perlu koordinasi juga PU sama DLH," katanya merujuk pada Dinas Pekerjaan Umum dan Dinas Lingkungan Hidup.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top