Penuhi Kebutuhan Domestik, Pengembangan Lapangan Migas Harus Dipercepat
Acara temu media yang diselenggarakan SKK Migas di Jakarta, Rabu, (23/8).
JAKARTA - Indonesia perlu mempercepat pengembangan lapangan minyak dan gas bumi (migas) untuk memenuhi kebutuhan domestik yang terus meningkat seiring target Indonesia untuk menjadi salah satu negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia, sesuai Visi Indonesia 2045. Jika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan pada 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Untuk mendukung pencapaian target tersebut, SKK Migas bekerjasama dengan stakeholder terkait melakukan langkah-langkah yang dapat mempercepat realisasi kegiatan di lapangan.
Selain mengusahakan percepatan proses, juga diusahakan adanya peraturan yang dapat meningkatnya daya saing industri hulu migas dan dukungan insentif agar kegiatan investasi hulu migas di Indonesia semakin menarik.
Demikian rangkuman dari acara temu media yang diselenggarakan SKK Migas, Rabu, (23/8) di Jakarta. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut adalah Wakil Kepala SKK Migas, Nanang Abdul Manaf dan Country Head Indonesia Rystad Energy, Sofwan Hadi.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya