
Penataan Tempat UMKM, Alun-alun Ciranjang Jadi Objek Wisata Baru di Wilayah Timur Cianjur
Alun-alun Ciranjang menjadi objek wisata baru di wilayah timur Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Ahmad FikriCianjur - Masyarakat di wilayah timur Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dapat menikmati objek wisata baru Alun-alun Ciranjang yang dibangun Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp10,3 miliar, lengkap dengan fasilitas penunjang termasuk tempat promosi produk UMKM.
Bupati CianjurHerman Suherman, di Cianjur, Selasa, mengatakan pengelolaan Alun-alun Ciranjang akan diserahkan Pemprov Jabar ke Pemkab Cianjur dan segera melakukan penataan pedagang kaki lima di sekitar lokasi, agar layak dikunjungi wisatawan lokal dan luar daerah.
"Sebelumnya Alun-alun Ciranjang adalah bekas Pasar Ciranjang yang terbakar beberapa waktu lalu, setelah disulap Pemprov Jabar menjadi alun-alun kebanggaan warga sekitar, nanti akan dibuat pusat promosi UMKM sesuai janji Gubernur Jabar Ridwan Kamil," katanya lagi.
Bupati Cianjur menjelaskan Gubernur Jabar juga berjanji setelah pembangunan alun-alun tuntas, baru penataan Pasar Ciranjang akan dilakukan guna meningkatkan perekonomian di wilayah timur Cianjur, sedangkan Pemkab Cianjur akan diberikan tugas mengelola pasar dan alun-alun.
"Untuk menunjang keberadaan Alun-alun Ciranjang, kami akan menambah sarana dan prasarana penunjang, sehingga pusat keramaian di Ciranjang dapat meningkatkan kebahagiaan dan perekonomian warga sekitar," katanya pula.
Alun-alun Ciranjang yang berdiri di bekas pasar seluas 5.000 meter persegi yang terbakar tahun 2019 menjadi ikon baru bagi warga sekitar yang langsung memadati lokasi setelah diresmikan (Selasa, 29/8/2023) dengan fasilitas tempat bermain untuk anak.
Sementara pedagang kaki lima yang biasa membuka usaha di lokasi Alun-alun Ciranjangberharap masih mendapatkan izin berjualan, meski pemerintah melakukan penataan karena sebagian besar mengaku sudah bertahun-tahun mencari nafkah di lokasi tersebut.
"Kami meminta pemerintah mengizinkan kami untuk tetap berjualan di lokasi meski nanti dilakukan penataan, selama ini kami mengandalkan hidup di lokasi yang sebelumnya pasar itu," kata salah seorang pedagang kali lima Usep Sukur.
Berita Trending
- 1 Tangani Perubahan Iklim, KLH Indonesia-Kanada Bahas Potensi Karbon Biru
- 2 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 3 Klasemen Liga 1 Usai Persebaya Menang 1-0 atas PSBS Biak
- 4 Ombudsman Perjuangkan Gaji ke-13 dan THR 663 Guru
- 5 Malaysia Akan Lakukan Penyelidikan Internal Penembakan Pekerja Migran Indonesia di Tanjung Rhu
Berita Terkini
-
Tren Kabur Aja Dulu, Bukti Nyata Generasi Muda Kehilangan Harapan?
-
Ramadan di Depan Mata, Mampukah Pemerintah Bendung Lonjakan Harga?
-
Kebijakan DHE SDA Dirombak, BI Klaim Beri Manfaat Besar bagi Perekonomian, Benarkah?
-
AS dan Rusia akan Bertemu untuk Membahas Perdamaian di Ukraina
-
Delapan Pelajar Indonesia Raih Penghargaan Internasional AWMUN