
Pemerintah Kabupaten Cianjur Melakukan Penertiban Bangunan di Sepadan Sungai
Aliran sungai yang melintas di Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, mengalami penyempitan karena banyaknya bangunan mendekati sepadan sungai, diduga menjadi faktor banjir yang kerap terjadi.
Foto: ANTARACIANJUR- Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan penertiban bangunan di sepadan sungai guna mengantisipasi terjadinya banjir bandang melanda sejumlah kecamatan karena penyempitan serta pendangkalan sungai.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, Minggu (9/3), mengatakan banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Cianjur akibat bangunan yang mendekati bantaran sungai serta sampah yang dibuang ke sungai.
"Hasil evaluasi di tiga lokasi banjir terdapat sejumlah temuan di mana banyak bangunan yang mendekati bantaran sungai sehingga terjadi penyempitan aliran serta banyaknya sampah yang dibuang ke sungai menjadi faktor terjadinya banjir," katanya.
Sehingga pihaknya segera berkoordinasi dengan dinas terkait guna melakukan sosialisasi agar warga tidak mendirikan bangunan di sepanjang sepadan sungai serta tidak membuang sampah sembarangan agar banjir tidak rutin melanda kawasan tersebut.
Pasalnya setiap musim hujan sejumlah kecamatan di Cianjur menjadi langganan banjir, namun tidak sampai setinggi satu meter, sehingga pihaknya mengimbau masyarakat untuk tidak membangun rumah terlalu dekat dengan jalur sungai, apalagi sampai menutup aliran sungai.
"Kami akan laporkan ke pimpinan agar segera dilakukan penertiban karena banjir tahunan akan melanda sejumlah wilayah yang terjadi penyempitan aliran sungai disertai pendangkalan," katanya.
Bahkan, katanya, bupati Cianjur sudah meminta masyarakat di Kecamatan Cilaku yang terdampak banjir dapat menerima penertiban yang akan dilakukan agar banjir tidak kembali melanda kawasan tersebut karena banyak bangunan yang berdiri di sepanjang aliran sungai.
Seperti diberitakan tiga kecamatan di Cianjur dilanda banjir sejak Sabtu hingga Minggu. Banjir yang melanda membuat lebih dari 100 rumah terendam banjir meski hanya berlangsung selama beberapa jam namun sempat membuat panik warga.
Ketinggian air beragam mulai dari 50 centimeter hingga satu meter, merendam seratusan rumah selama dua jam, menjelang Minggu dini hari air mulai surut, sehingga tidak ada warga yang mengungsi.
Hujan deras yang turun sejak Sabtu petang, membuat sejumlah sungai yang membentang di tiga kecamatan meluap, sehingga merendam sejumlah desa di setiap kecamatan terdampak, akibatnya sebagian besar warga mengungsi ke tempat aman hingga tengah malam.
Berita Trending
- 1 Ini Tujuh Remaja yang Diamankan Polisi, Diduga Terlibat Tawuran di Jakpus
- 2 Cemari Lingkungan, Pengelola 7 TPA Open Dumping Bakal Dipidana
- 3 Regulasi Jaminan Sosial Dirombak, Ini Aturan Baru dari Menaker
- 4 Cegah Tawuran dan Perang Sarung, Polrestro Tangerang Kota Dirikan 23 Pos Pantau
- 5 Penerbitan Surat Edaran THR Ditunda
Berita Terkini
-
Gunung Semeru Terus Erupsi, Tinggi Letusan hingga 1.100 Meter
-
Pasar Menantikan Data Penring Ekonomi dalam Negeri, Intip Proyeksi IHSG
-
Kebakaran di Mall Season City Diduga Akibat Korsleting LIstrik
-
Ridho-Ferarri Dipanggil Kluivert, Pelatih Persija Doakan yang Terbaik
-
Persija Kalah 1-3 dari Arema, Rizky Ridho Minta Maaf ke Jakmania