Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Gaya Hidup

Pariwisata Salah Satu Instrumen Ampuh dalam Pelestarian Olahraga Lokal

Foto : ANTARA/Nanien Yuniar

Arsip foto - Obyek Wisata Gunung Embun di Desa Luan Kecamatan Muara Samu Kabupaten Paser layak dijadikan sebagai venue olahraga paralayang di Kalimantan Timur. ANTARA/Nanien Yuniar/pri.

A   A   A   Pengaturan Font

Tentu kami sebagai sektor pemerintah yang menangani pariwisata dan ekonomi kreatif melihat ini ranahnya sebagai salah satu dari wisata budaya selain wisata olahraga. Dan kita yakin bahwa pariwisata itu menjadi salah satu instrumen ampuh dalam konservasi budaya

JAKARTA - Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf Cecep Rukendi memandang bahwa pariwisata menjadi salah satu instrumen yang ampuh dalam upaya pelestarian budaya termasuk olahraga tradisional.

Olahraga-olahraga tradisional, mulai dari sepak takraw hingga pencak silat, menjadi lumbung emas di berbagai ajang olahraga seperti SEA Games dan PON. Di sisi lain, kata Cecep, olahraga ini juga menjadi atraksi wisata di beberapa destinasi sebagai upaya untuk pelestarian sehingga tidak tergerus oleh zaman.

"Tentu kami sebagai sektor pemerintah yang menangani pariwisata dan ekonomi kreatif melihat ini ranahnya sebagai salah satu dari wisata budaya selain wisata olahraga. Dan kita yakin bahwa pariwisata itu menjadi salah satu instrumen ampuh dalam konservasi budaya," kata Cecep di Jakarta, Selasa.


Daerah-daerah yang mempromosikan pariwisata, imbuh Cecep, kebudayaannya relatif lestari. Sedangkan daerah-daerah yang kurang mempromosikan pariwisata, kebudayaan yang dimiliki daerah banyak tergerus zaman.

"Sementara daerah-daerah yang kurang mempromosikan pariwisata, (kebudayaannya) banyak yang tergerus karena menjadi tidak fungsional. Tapi kalau mengembangkan pariwisata, menjadi atraksi, menghasilkan lapangan kerja, akhirnya lestari," kata dia.

Oleh sebab itu, pemerintah melalui Kemenparekraf terus melakukan upaya promosi olahraga tradisional sebagai atraksi wisata. Cecep mencontohkan, olahraga loncat batu menjadi atraksi wisata yang ditampilkan kepada wisatawan yang berkunjung ke Nias.

"Demikian juga kalau ke Lampung, kita bisa lihat egrang. Demikian juga sepak takraw, pencak silat, yang hadir di berbagai pelosok nusantara dan jenisnya berbeda-beda juga", kata dia.

Selain itu, Kemenparekraf juga melakukan kerja sama dengan pihak swasta untuk mendukung serta mempromosikan pariwisata Indonesia maupun ekonomi kreatif Indonesia. Salah satunya diwujudkan melalui kerja sama co-branding dengan Nestlé Milo untuk menyelenggarakan program aktivasi berupa kompetisi desain mug bertema olahraga tradisional.

Cecep mengatakan kerja sama tersebut akan semakin meningkatkan brand awareness dan equity dari Wonderful Indonesia. Dengan begitu, diharapkan masyarakat mau berwisata di destinasi-destinasi dalam negeri terutama destinasi yang belum dieksplorasi lebih lanjut.

Menurut dia, saat ini orang Indonesia hanya 2,5 kali berwisata dalam satu tahun, itu pun lebih banyak terjadi saat momentum lebaran. Pada tahun lalu, jumlah pergerakan wisatawan nusantara sekitar 700 juta. Sementara pada tahun ini, Cecep mengatakan Kemenparekraf menargetkan 1,2-1,4 juta pergerakan wisatawan domestik.

"(Program kompetisi mug) sekali mendayung, dua pulau terlampaui, jadi baik pariwisatanya maupun ekonomi kreatifnya. Karena desain ini merupakan salah satu dari sub-sektor ekonomi kreatif. Jadi desain-desain kita harus kita promosikan juga, tidak kalah dari desain-desain luar negeri," kata Cecep.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Monik

Komentar

Komentar
()

Top