Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 17 Okt 2024, 15:15 WIB

Oxfam: Hampir 40% Dana Iklim Bank Dunia Belum Dipertanggungjawabkan

Para aktivis membentangkan spanduk yang menyebut David Malpass sebagai penyangkal perubahan iklim di kantor pusat Bank Dunia setelah ia menolak mengatakan apakah menurutnya emisi buatan manusia berkontribusi terhadap pemanasan global.

Foto: GPB/AFP via Getty Images

WASHINGTON - Hampir 40 persen pembiayaan iklim Bank Dunia selama tujuh tahun terakhir saat ini tidak tercatat, kata Oxfam dalam laporan baru yang diterbitkan Rabu (16/10), menyalahkan pencatatan yang buruk.

AuditOxfamterhadap portofolio keuangan iklim pemberi pinjaman pembangunan antara tahun 2017 dan 2023 menemukan bahwa sebanyak $41 miliar dalam keuangan iklim tidak dapat ditemukan "antara waktu proyek disetujui dan ketika proyek tersebut ditutup."

"Bank Dunia dengan cepat membanggakan miliaran dana pendanaan iklimnya - tetapi angka-angka ini didasarkan pada apa yang direncanakan untuk dibelanjakan, bukan pada apa yang sebenarnya dibelanjakan setelah proyek berjalan," kata Kate Donald, kepala kantor Oxfam di Washington, dalam sebuah pernyataan.

AuditOxfammenemukan "tidak ada catatan publik yang jelas" tentang ke mana uang itu pergi, sehingga mustahil untuk menilai dampaknya -- atau apakah dana itu benar-benar dibelanjakan untuk kegiatan terkait iklim, seperti yang dijanjikan.

"Dengan tingkat informasi ini, mustahil untuk menentukan apakah Bank benar-benar meningkatkan investasi iklimnya," kata penulis laporan tersebut.

Bank Dunia telah berupaya meningkatkan komitmen pembiayaan iklimnya di bawah presiden baru Ajay Banga, yang mengambil alih jabatan tahun lalu dengan janji mereformasi lembaga berusia 80 tahun yang berpusat di Washington itu.

Sejak saat itu, Bank Dunia berkomitmen untuk meningkatkan proporsi pembiayaan tahunannya yang ditujukan untuk adaptasi perubahan iklim dari 35 persen menjadi 45 persen mulai tahun fiskal 2025, yang dimulai pada bulan Juli.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.