Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 01 Feb 2025, 01:00 WIB

Memanas Persaingan Teknologi Ini, Trump Diminta Pertimbangkan Pembatasan Baru pada Cip Nvidia yang Digunakan DeepSeek

Amerika Serikat khawatir Tiongkok dapat memanfaatkan AI untuk melancarkan serangan siber yang agresif.

Foto: istimewa

WASHINGTON – Dua anggota Kongres Amerika Serikat, mendesak pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mempertimbangkan pembatasan ekspor cip kecerdasan buatan buatan Nvidia, dengan tuduhan perusahaan AI asal Tiongkok, DeepSeek, mengandalkan cip tersebut.

Dikutip dari The Straits Times, John Moolenaar dari Partai Republik dan Raja Krishnamoorthi dari Partai Demokrat, yang memimpin Komite Khusus DPR untuk Tiongkok, meminta langkah tersebut sebagai bagian dari tinjauan yang dipimpin oleh Departemen Perdagangan dan Luar Negeri AS yang diperintahkan oleh Trump untuk meneliti sistem pengendalian ekspor AS mengingat perkembangan yang melibatkan musuh strategis.

"Kami meminta agar sebagai bagian dari tinjauan ini, Anda mempertimbangkan potensi manfaat keamanan nasional dengan menempatkan kontrol ekspor pada H20 Nvidia dan cip dengan kecanggihan serupa," tulis mereka dalam surat tertanggal 29 Januari dan ditujukan kepada Penasihat Keamanan Nasional AS, Michael Waltz.

Dalam surat yang dirilis pada Kamis (30/1), mereka menuduh model AI canggih yang baru-baru ini dirilis oleh DeepSeek “memanfaatkan secara luas” cip H20 Nvidia, yang saat ini berada di luar cakupan kontrol ekspor AS.

Surat tersebut merupakan tanda meningkatnya kekhawatiran di Washington tentang kemajuan pesat Tiongkok dalam bidang AI setelah DeepSeek mengatakan asisten AI gratisnya yang diluncurkan minggu lalu menggunakan lebih sedikit data dengan biaya yang jauh lebih murah dibandingkan model buatan pemain lama, yang mungkin menandai titik balik dalam tingkat investasi yang dibutuhkan untuk AI.

Serangan Siber

AS khawatir Tiongkok dapat memanfaatkan AI untuk melancarkan serangan siber yang agresif atau bahkan mengembangkan senjata biologis, yang mendorong mantan presiden AS Joe Biden untuk mempelopori serangkaian tindakan yang bertujuan menindak akses Tiongkok ke cip AI dan peralatan yang membuatnya.

Nvidia mengatakan dalam sebuah pernyataan produknya “mematuhi semua persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah” dan perusahaan tersebut “siap bekerja sama dengan Pemerintah saat menjalankan pendekatannya sendiri terhadap AI”.

Pemerintahan Trump, yang mulai menjabat pada tanggal 20 Januari, sedang mempertimbangkan pembatasan baru pada cip H20, yang dapat digunakan untuk menjalankan perangkat lunak AI dan dirancang untuk mematuhi pembatasan AS yang berlaku pada pengiriman ke Tiongkok.

Sebelumnya, pembuat ChatGPT, OpenAI mengatakan perusahaan-perusahaan Tongkok secara aktif berupaya untuk meniru model AI canggihnya, mendorong peningkatan langkah-langkah keamanan dan kerja sama yang lebih erat dengan otoritas Amerika Serikat.

Dikutip dari The Hindu, pernyataan OpenAI muncul setelah perusahaan rintisan Tongkok, DeepSeek memicu kepanikan di Wall Street minggu ini dengan chatbot canggihnya yang dikembangkan dengan biaya jauh lebih murah dibandingkan pesaingnya di AS.

Kinerja DeepSeek telah memicu gelombang tuduhan bahwa ia telah merekayasa ulang kemampuan teknologi terkemuka AS, seperti AI yang mendukung ChatGPT.

OpenAI mengatakan para pesaingnya menggunakan proses yang dikenal sebagai distilasi di mana pengembang yang menciptakan model yang lebih kecil belajar dari model yang lebih besar dengan cara meniru perilaku dan pola pengambilan keputusan mereka, mirip seperti seorang siswa yang belajar dari seorang guru.

"Kami tahu perusahaan-perusahaan berbasis [Tiongkok] — dan lainnya — terus-menerus mencoba meniru model perusahaan-perusahaan AI terkemuka AS," kata juru bicara OpenAI, menyoroti ketegangan atas perlindungan kekayaan intelektual AI antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

"Kami percaya saat kami melangkah maju, sangatlah penting bagi kami untuk bekerja sama secara erat dengan pemerintah AS guna melindungi model-model yang paling tangguh dari upaya musuh dan pesaing untuk mengambil alih teknologi AS."

Kepala AI pemerintahan Trump yang baru, David Sacks, mengatakan ada bukti kuat bahwa apa yang dilakukan DeepSeek di sini adalah mereka menyaring pengetahuan dari model-model OpenAI.

OpenAI mengatakan proses tersebut melanggar ketentuan layanannya dan akan berfungsi untuk mendeteksi dan mencegah upaya lebih lanjut.

Perusahaan yang dipimpin oleh Sam Altman menghadapi berbagai tuduhan pelanggaran hak kekayaan intelektual, terutama terkait dengan penggunaan materi berhak cipta dalam pelatihan model AI generatifnya.

"Distilasi akan melanggar sebagian besar ketentuan layanan, namun ironis — atau bahkan munafik — bahwa perusahaan teknologi besar mengungkapnya," kata Lutz Finger, dosen tamu senior di Universitas Cornell.

Materi yang dilindungi hak cipta "membantu melatih ChatGPT, yang kini membantu DeepSeek. Pengetahuan itu gratis dan sulit dilindungi," imbuh Finger.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.