Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemimpin Nasional -- Penegak Hukum Harus Selidiki Dugaan Transaksi Janggal Pemilu

Mahfud MD: Korupsi Akar Utama Ketimpangan Ekonomi di Indonesia

Foto : ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Peringatan hari migran internasional -- Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan pidato pada acara peringatan Hari Migran Internasional di Depok, Jawa Barat, Rabu (20/12). Kegiatan tersebut mengangkat tema Menghargai Kontribusi Pekerja Migran dan Menghargai Hak Asasi Pekerja Migran.

A   A   A   Pengaturan Font

Cawapres Mahfud MD menilai maraknya korupsi menjadi akar utama terjadinya ketimpangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

JAKARTA - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menegaskan permasalahan korupsi yang masih merajalela menjadi akar utama atas terjadinya ketimpangan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia hingga hari ini.

"Kenapa sekarang ini masih timpang? Kenapa sekarang semua ini pertumbuhan belum menyentuh enam persen? Teori yang paling bisa menjelaskan itu semua adalah karena Indonesia ini terlalu banyak korupsi," kata Mahfud dalam "Dialog Diaspora NTT bersama Prof Mahfud MD" di Jakarta, Selasa (19/12) kemarin.

Mahfud meyakini perekonomian Indonesia berpotensi tumbuh lebih dari enam persen setiap tahunnya, tetapi kasus korupsi yang tidak kunjung bisa diatasi oleh pemerintah membuat terjadinya ketimpangan antara sumber daya alam dengan sumber daya manusia pengelola. "Misalnya saya mencatat empat tahun terakhir kasus-kasus yang saya tangani saja itu menyangkut korupsi 701 triliun rupiah," jelasnya.

Ketimpangan tersebut praktis membuat pertumbuhan ekonomi di Indonesia menjadi tidak merata. Ia mencontohkan kontribusi wilayah barat Indonesia yang mendominasi 80 persen pertumbuhan ekonomi. Bahkan Pulau Jawa menyumbang 57 persen perekonomian nasional, sedangkan wilayah timur Indonesia hanya berkontribusi 20 persen.

Mahfud menyayangkan hal tersebut mengingat wilayah timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki potensi alam, keberagaman budaya yang amat kaya, namun kondisinya masih di bawah rata-rata nasional karena belum maksimal mengelola potensi yang ada.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top