KSAU: Antariksa adalah Masa Depan Pertahanan Indonesia
Marsekal Madya TNI Mohamad Tonny Harjono saat akan dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Udara di Istana Negara Jakarta pada 5 April 2024.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak AJAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono mengatakan bahwa pihaknya akan menjadikan wilayah antariksa sebagai kekuatan baru dalam melindungi kedaulatan wilayah udara Indonesia.
"Saya ingin menegaskan bahwa antariksa adalah masa depan pertahanan kita. Penguasaan ruang angkasa akan menjadi kunci kedaulatan nasional pada era modern ini," demikian isi sambutan Tonny yang dibacakan oleh Gubernur Akademi Angkatan Udara Marsekal Muda TNI Purwoko Aji Prabowo pada pembukaan seminar secara daring bertajukSpace Capability Development dalam Memperkuat Pertahanan RI dengan Pembentukan Satuan Ruang Angkasa yang dipantau di Jakarta, Kamis (26/9).
Dalam sambutannya, Marsekal TNI Mohamad Tonny mengatakan bahwa TNI AU saat ini berkomitmen membangun satuan ruang angkasa agar Indonesia dapat memanfaatkan wilayah antariksa sebagai kekuatan militer.
Ia lantas mencontoh beberapa negara yang telah menerapkan hal tersebut seperti Amerika Serikat, India, dan Tiongkok.
Menurut KSAU, negara tersebut telah mengeluarkan dana cukup besar untuk berinvestasi dalam penelitian luar angkasa. Mereka berhasil memanfaatkan kekuatan antariksa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mereka miliki.
"Negara tersebut menggunakan ruang angkasa sebagai pengamatan intelijen, pengintaian. Situasi ini memberikan tantangan sendiri bagi Indonesia, terutama di TNI AU," kata Marsekal TNITonny.
KSAU membenarkan bahwa hal itu butuh dana yang besar serta kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan profesional untuk memajukan satuan antariksa ini.
Oleh karena itu, diaberharap dari diskusi ini memunculkan beragam ide, gagasan, dan pandangan-pandangan positif yang dapat mendorong terbentuknya satuan antariksa.
Diskusi ini dihadiri oleh beberapa pihak dari militer dan peneliti, di antaranya Dirjen Kuathan Kemhan Marsda TNI Haris Haryanto, Kadiskomlek AU Marsma TNI Penny Radjendra, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)Chusnul Tri Judianto, dan Dirut PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) Adi Rahman Adiwoso.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 4 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 5 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
Berita Terkini
- Pertamina Group Siaga Layani Masyarakat Saat Nataru 2024-2025
- Perkuat Daya Beli, IKPI Berharap Stimulus Diberikan ke Banyak Sektor, Tidak Hanya Padat Karya
- BI Sediakan Uang Layak Edar Seratusan Triliun Rupiah, Layanan Penukarannya Sampai 20 Desember
- Pasokan BBM hingga Listrik Dipastikan Aman Hadapi Natal-Tahun Baru
- BPH Migas Sebut Kolaborasi Kunci Utama Pemerataan Energi hingga ke Pelosok