Kemensos Gandeng BIG Perkuat Data Terpadu
Kemensos beraudiensi dengan jajaran Badan Informasi Geospasial (BIG) di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta, Senin (4/11/2024).
Foto: ANTARA/HO-Biro Humas KemensosJAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng Badan Informasi Geospasial (BIG) guna memperkuat Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dan sistem respons cepat penanganan kesejahteraan sosial Kementerian Sosial.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Mensos Gus Ipul) mengatakan kerja sama tersebut dilakukan guna mempercepat terbentuknya Data Tunggal Terpadu yang nantinya akan digunakan untuk pemberian bantuan sosial.
“Kita sedang diminta oleh Presiden untuk melakukan konsolidasi dan rekonsiliasi data agar konsep Satu Data itu benar-benar terwujud,” kata Gus Ipul saat beraudiensi dengan jajaran BIG di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta Pusat pada Senin (4/11).
Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga mendorong adanya integrasi antara DTKS yang telah dimiliki oleh Kemensos dengan data geospasial yang dimiliki oleh BIG.
Hal tersebut diperlukan mengingat ketersediaan data spasial berbasis koordinat lokasi dan peta tematik sangat dibutuhkan oleh Kemensos guna memetakan sebaran penerima bantuan sosial dan penanganan masalah sosial di seluruh Indonesia.
“Kami sudah memiliki DTKS dan memang berpotensi untuk diintegrasikan dengan data instansi lain sesuai dengan bidangnya, terutama data spasial yang berbasis lokasi,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga mengatakan pengintegrasian diperlukan guna menyempurnakan sistem pengelolaan penanganan kesejahteraan sosial yang telah dimiliki Kemensos melalui DTKS dan Pusat Kendali (Command Center) sebagai pusat manajemen sumber daya terintegrasi yang dimiliki Kemensos.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BIG Muh Aris Marfai menyambut baik adanya integrasi data spasial yang dimiliki oleh BIG untuk mendukung Kemensos dalam memberikan penanganan kesejahteraan sosial yang telah dilakukan selama ini.
“Badan Informasi Geospasial bertugas menyelenggarakan informasi geospasial secara nasional, yaitu informasi berbasis lokasi,” kata Aris.
Menurut Aris, sejauh ini BIG memiliki berbagai instrumen data spasial yang erat kaitannya dengan penanganan kemiskinan.
“Terkait pengentasan kemiskinan, kami memiliki data pemetaan kantong kemiskinan ekstrem. Saya yakin di Pusdatin Kemensos juga memiliki datanya tinggal kita lakukan sinkronisasi,” ujarnya.
Berita Trending
- 1 Ini Daftar Pemenang AMI Awards 2024, Salma Salsabil dan Sal Priadi Jadi Artis Solo Terbaik
- 2 Sah, KPU Surabaya Tetapkan Eri-Armuji Raih Suara Terbanyak Pilkada Surabaya
- 3 Tersajinya "Derby" Jatim Persebaya vs Arema di Liga 1 Indonesia
- 4 Apakah Ini Tanda Pilkada DKI Satu Putaran Saja, Pramono-Rano Menang Dalam Rekapitulasi Suara Tingkat Kota/Kabupaten
- 5 Wamenag: Presiden Prabowo Minta Biaya Haji 2025 Tetap Rasional dan Efisien