Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapal Wisata Tenggelam di Labuan Bajo Berstatus Barang Bukti

Foto : ANTARA/Fransiska Mariana Nuka

Tim SAR Gabungan mengevakuasi korban kecelakaan kapal tenggelam di Dermaga Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Sabtu (21/1/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Kapal wisata yang tenggelam di Labuhan Bajo sedang dipinjam pakai oleh pemiliknya karena sekarang kapal tersebut berstatus sebagai barang bukti.

Labuan Bajo - Kepolisian Resor Manggarai Barat menyebutKLM Tiana Liveaboard yang tenggelam di perairan Labuan Bajo pada Sabtu (21/1) berstatus barang bukti perkara pidana serupa pada tahun 2022 dan sedang dipinjam pakai oleh pemilik kapal untuk dirawat.

"Pemilik kapal mengajukan pinjam pakai barang bukti dalam arti untuk merawat, memperbaiki. Dalam administrasi kami itu pinjam pakai barang bukti diperbolehkan," kata Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat Ajun Komisaris PolisiRidwankepada wartawan di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Senin.

Hal itu disampaikan Ridwan menanggapi informasi soal kapal wisata tersebut yang kembali beroperasi, padahal berstatus sebagai barang bukti perkara pidana.

Kapal itu pernah tenggelam pada 28 Juni 2022 di wilayah perairan laut Taman Nasional Komodo dan mengakibatkan dua orang wisatawan meninggal dunia.

Ridwan menjelaskan pemilik kapal telah mengajukan permintaan pinjam pakai barang bukti lewat surat permohonan dan mengikuti prosedur yang berlaku beberapa waktu lalu. Pihak kepolisian setempat pun memperbolehkan hal tersebut sebagaimana diatur dalam petunjuk administrasi umum Polri.

Ia menegaskan tidak memiliki kapasitas untuk memutuskan kapal itu bisa berlayar atau tidak, tetapi pihak kepolisian menjalankan prosedur pinjam pakai barang bukti sebagaimana aturan yang berlaku.

Ridwanjuga menyebut kasus kapal tenggelam tersebut masih berproses di Kejaksaan Negeri dan Polres Manggarai Barat dengan status P19.

"Jadi, apa yang terjadi saat ini (kapal dipakai berlayar) di luar dugaan kami," tambahRidwan.

KLM TianaLiveaboardmengalami kecelakaan laut untuk kedua kalinya pada Sabtu (21/1) siang di Perairan Batu Tiga, Labuan Bajo. Kapal tersebut memuat 14 orang wisatawan yang terdiri atas 10 orang wisatawan mancanegara dan empat orang wisatawan domestik. Dua orang mengalami luka-luka dalam kejadian tersebut.

Wisatawan asal Pekalongan, Jawa Tengah, bernama Khouw Cynthia Josephine Kosasih (26) marah dan kecewa karena merasa tertipu oleh agensi perjalanan wisata atas kejadian kapal Tiana yang tenggelam itu.

"Saya merasa ditipu. Saya baru tahu kalau ini kapalsecond. Jadi, kapal ini pernah tenggelam. Di dalam kapal tidak ada palu,life jacketditaruh di luar, bukan di kamar. Tidak adabriefingdaritour guideterlebih dahulu untuk menjelaskan keadaan darurat," kata Cynthia kepada wartawan yang menemuinya di depan RS Siloam Labuan Bajo, Sabtu (21/1) malam.

Cynthiamemesan perjalanan wisata ke Labuan Bajo lewat CV Wisata Alam Mandiri yang menjanjikan mereka untuk naik ke kapal bernama Nadia dengan satu kamarmasterdan satu kamarprivate.

Namun, begitu tiba di Dermaga Labuan Bajo, mereka diantar ke kapal lain, yaitu KLMTiana. Beberapa wisatawan asing juga mengalami pergantian kapal secara mendadak.

Cynthiameminta pihak Polres Manggarai Barat dan pemangku kepentingan lain untuk mengusut tuntas kejadian kapal tenggelam yang dialaminya. Dengan demikian, pariwisata Labuan Bajo tidak tercoreng di mata para wisatawan lain.

Mengenai kasus tersebut, pihak kepolisian telah menerima laporan dari korban dan memeriksa empat orang saksi. Pemilik kapal pun dijadwalkan tiba di Labuan Bajo pada Senin sore ini.

"Kami sudah terima laporan dari korban tadi malam sekitar jam satu dini hari, korbannya juga sudah kami periksa tadi malam," ujar AKP Ridwan.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top