Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Zona Hijau Pada Perdagangan Akhir Pekan Lalu

Investor Pasar Modal Pertimbangkan Dampak Kumulatif Kenaikan The Fed

Foto : Antara

Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Fokus pekan ini tertuju pada rilis data cadangan devisa periode Februari 2023 yang diproyeksi berada di angka 139 miliar dolar AS, atau turun dari posisi Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar AS.

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (6/3), berpeluang variatif menjelang laporan data cadangan devisa dalam negeri pada pekan ini.

IHSG dibuka menguat 35,75 poin atau 0,52 persen ke posisi 6.849,3. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 6,21 poin atau 0,66 persen ke posisi 945,1.3.

"IHSG pada awal pekan ini berpeluang bergerak variatif cenderung melemah di kisaran 6.781 hingga 6.865," tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas, di Jakarta, Senin (6/3).

Fokus pekan ini tertuju pada rilis data cadangan devisa periode Februari 2023 yang diproyeksi berada di angka 139 miliar dolar AS, atau turun dari posisi Januari 2023 sebesar 139,4 miliar dolar AS.

Dari domestik, pada Rabu (8/3) dan Kamis (9/3), juga akan ada laporan data indeks keyakinan konsumen per Februari 2023 dan data survei penjualan eceran Januari 2023.

Pekan lalu, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Februari 2023 tumbuh 5,47 persen year on year (yoy), lebih tinggi dari sebelumnya 5,28 persen yoy

Sementara itu, bursa Amerika Serikat (AS) berakhir di zona hijau pada perdagangan akhir pekan lalu Jumat (3/3), di tengah gejolak yang terjadi pada bursa saham AS akhir-akhir ini.

Kenaikan ini ditopang oleh imbal hasil Teasury AS, dan investor mempertimbangkan dampak kumulatif dari kenaikan Fed serta mencerna komentar minggu ini dari bank sentral.

Dow Jones Industrial Average naik 1,17 persen menjadi33.390,97, S&P 500 naik 1,61 persen menjadi 4.045,64, dan Nasdaq Composite naik 1,97 persen menjadi11.689,01.

Imbal hasil benchmark Treasury 10 tahun turun di bawah ambang batas 4 persen. Pelaku pasar telah mengamati 4 persen sebagai level kunci dalam 10 tahun yang dapat memicu penurunan saham lainnya.

The Fed diperkirakan masih tetap agresif menaikkan suku bunga acuannya, setelah data tenaga kerja AS masih sangat kuat.

Konsensus memperkirakan suku bunga The Fed bisa mencapai 5,5 -5,75 persen Juli nanti, naik 100 bps dari level saat ini, dan lebih tinggi ketimbang proyeksi yang diberikan bank sentral AS pada level 5 hingga 5,25 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 348,00poin atau 1,25 persen ke28.275,5, indeks Hang Seng melemah 96,07 poin atau 0,47 persen ke20.471,4, indeks Shanghai naik 7,43 poin atau 0,22 persen ke 3.320,9, dan indeks Straits Times melemah 4,42 poin atau 0,14 persen ke 3.227,6.


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top