Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 13 Mar 2023, 12:14 WIB

Industri Influencer Marketing Diprediksi Tumbuh Sampai USD 21,1 Miliar

Ilustrasi.

Foto: Freepik/Tirachardz

Meski pandemi Covid-19 telah berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi global, industri influencer marketing diprediksi tumbuh menjadi senilai USD 21,1 Miliar pada tahun 2023.

Dalam laporan bertajuk The Influencer Marketing Benchmark Report 2023, nilai industri influencer marketing terus meningkat dari yang tadinya hanya senilai USD 1,7 miliar pada 2016, menjadi USD 16,4 miliar pada 2022. Angka ini terus melonjak dengan proyeksi senilai USD 21 Miliar pada 2023.

Survei tahunan terhadap sekitar 3.500 agensi pemasaran, merek, dan tenaga profesional terkait lainnya itu menunjukkan 63 merek atau brand mengaku memiliki anggaran mandiri untuk pemasaran konten. Angka ini merangkak naik setiap tahun dan naik dari 61 persen pada tahun lalu, 59 persen pada 2021, dan 55 persen pada survei 2020 kami.

Melonjaknya produksi konten marketing ini dibarengi dengan meningkatnya kepercayaan brand kepada influencer marketing sebagai saluran kampanye mereka. Di mana, 82 persen responden mengaku akan mendedikasikan anggaran marketing mereka untuk pemasaran influencer pada tahun 2023.

Di antara anga itu, 67 persen brand yang mendedikasikan anggaran pemasarannya untuk influencer marketing mengaku meningkatkan anggaran pemasaran influencer mereka selama 12 bulan ke depan.

Tak hanya itu, 23 persen responden berniat menghabiskan lebih dari 40 persen anggaran pemasaran mereka untuk pemasaran influencer.

Meningkatnya anggaran brand untuk kampanye influencer marketing membuktikan kesuksesan atau efektivitas kampanye influencer marketing sehingga tidak dapat dianggap sebagai kampanye iseng belaka.

Bahkan, 60 persen brand yang telah terlibat dalam kampanye influencer di masa lalu mengatakan akan merangkul lebih banyak influencer dari tahun lalu, Di mana, 39 persen brand menyatakan bahwa mereka telah bekerja sama dengan 0-10 influencer. Sementara, 21 persen brand telah bekerja dengan 10-50 influencer dan 16 persen dari mereka telah bekerja dengan 50-100 influencer sepanjang 2022.

Beberapa brand lebih memilih untuk terlibat dalam pemasaran influencer dalam skala yang lebih besar lagi, dengan 11 persen dari brand yang disurvei berkolaborasi dengan 100 hingga 1.000 influencer.

Angka-angka ini mungkin menunjukkan semakin banyak brand yang berkolaborasi dengan lebih banyak nano-influencer dan micro-influencer, daripada bekerja sama dengan hanya beberapa mega-influencer dan selebritas.

Sedikitnya, 39 persen brand memilih bekerja sama dengan nano-influencer. Sementara 30 persen lainnya memilih micro-influencer sebagai mitra kampanye mereka. Hanya 19 persen brand yang memilih bekerja sama dengan macro-influencer, dan hanya 12 persen yang memilih mega-influencer.

Dengan hanya 1.000 hingga 100.000 pengikut, kolaborasi dengan nano-influencer dan micro-influencer dinilai lebih menguntungkan untuk membidik target pasar yang spesifik, mendorong awareness, dan meningkatkan penjualan.

Redaktur: Fiter Bagus

Penulis: Suliana

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.