Imperialisme oleh Kekuatan Besar
Peristiwa pecahnya Perang Dunia I (PD I) yang dimulai pada 28 Juli 1914 tidak lepas dari nafsu imperialisme. Mereka berusaha untuk memperluas wilayah, baik tetangganya maupun yang jauh dari wilayahnya.
Peristiwa pecahnya Perang Dunia I (PD I) yang dimulai pada 28 Juli 1914 tidak lepas dari nafsu imperialisme. Mereka berusaha untuk memperluas wilayah, baik tetangganya maupun yang jauh dari wilayahnya.
Imperialisme dilakukan Austria-Hongaria dengan menganeksasi Bosnia dan Herzegovina (1908). Di bawah perjanjian tahun 1878, Austria-Hongaria memerintah Bosnia dan Herzegovina. Padahal wilayah ini secara teknis masih menjadi bagian dari Kekaisaran Ottoman.
Namun pencaplokan oleh Austro-Hongaria terhadap wilayah itu menjadi bumerang bagi diri sendiri. Sebagian besar penduduk Slavia di kedua provinsi itu ingin memiliki negara sendiri, sementara orang Slavia di dekat Serbia berambisi untuk menguasai provinsi itu sendiri.
"Dalam kerajaan multi-etnis, semangat nasionalis memicu perlawanan terhadap penguasa yang jauh," kata Doran Cart, kurator senior Museum dan Peringatan Perang Dunia I Nasional. "Ketegangan sangat tinggi di Balkan, tempat orang Slavia, dibantu oleh orang Slavia Rusia, menentang kekuasaan Austria-Hongaria," imbuh dia.
Selain itu, langkah tersebut menarik Russia, yang menganggap dirinya sebagai pelindung Serbia, menuju pertikaian bertahap dengan rezim Austria-Hongaria.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya