Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Gunakan AI, Pos Indonesia Pastikan KPM Terima Bansos BPNT dan PKH Sebelum Lebaran

Foto : Istimewa

Koordinasi para petugas Pos Indonesia saat pembagian bansos.

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk meningkatkan layanan ke masyarakat kini digunakan teknologi AI, Pos Indonesia pastikan KPM terima Bansos BPNT dan PKH sebelum Lebaran.

JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) memastikan penyaluran bantuan sosial BPNT dan PKH dari Kementerian Sosial (Kemensos) kepada 3,2 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan rampung sebelum Lebaran 2023. Tak hanya itu, dengan penggunaan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), data KPM yang direkam akan jauh lebih akurat.

"Kami ditugaskan lagi oleh Kemensos untuk menyalurkan di tahap pertama kepada 1,1 juta KPM untuk 83 kabupaten/kota di Indonesia. Dari 1,1 juta KPM, kami mendapatkan penambahan total menjadi 3,1 juta, hampir 3,2 juta KPM. Sampai hari ini sekitar 80 persen tersalurkan. Kami masih punya waktu maksimal dua minggu untuk menyelesaikan yang 3,2 juta KPM ini," kata Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal R Djoemadi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/4).

Dari data tersebut, tambahnya, Kemensos menambah lagi jumlah alokasi KPM, menjadi total 4,5 juta penerima. Faizal menyebutkan penambahan data KPM yang diterima belakangan akan mulai dibayarkan setelah Lebaran karena waktu yang mepet.

"Kalau yang 3,2 juta KPM insyaallah hingga H-1 kami targetkan 100 persen. Namun ada kabar bahwa Kemensos akan menambah lagi sehingga total menjadi 4,5 juta KPM. Untuk data setelah 3,2 juta KPM ini jika kami terima lagi kemungkinan tidak akan selesai di H-1 Lebaran. Kami akan salurkan lagi di H+3 Lebaran untuk menyelesaikan total 4,5 juta KPM. Hal ini untuk mengantisipasi mudik, libur nasional, karena jika dipaksakan tetap dilakukan penyaluran tidak akan efektif," kata Faizal.

Sebanyak 4,5 juta KPM tersebut dialokasikan lebih banyak lagi dari yang semula 83 kabupaten/kota termasuk wilayah 3T, namun menjadi 514 kota/kabupaten, yang tersebar di seluruh daerah. Penambahan alokasi KPM ini tidak mengubah metode penyaluran bansos yang selama ini dilakukan Pos Indonesia, hanya menyesuaikan kebutuhan petugas di lapangan, seperti lebih banyak dilakukan penyaluran di komunitas dan menambah petugas untuk pengantaran langsung by name, by address karena lokasinya yang jauh dari Kantorpos.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top