Gerak Cepat, Karantina dan Bakamla Perkuat Pengawasan Komoditas Pertanian di Kalsel
Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto menerima kunjungan Koordinator Bidang Informasi Bakamla RI Jan Lucky Boy.
Foto: ANTARA/FirmanBanjarmasin - Gerak cepat, Karantina Pertanian Banjarmasin dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) memperkuat kerja sama pengawasan segala bentuk tindakan penyelundupan, khususnya komoditas pertanian di wilayah perairan Kalimantan Selatan.
"Kerja sama ini sangat diperlukan karena yang memiliki kewenangan pengawasan dan penegakan hukum di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia adalah Bakamla," kata Kepala Karantina Pertanian Banjarmasin Nur Hartanto di Banjarmasin, Minggu.
Diakui dia, ada beberapa titik rawan di wilayah Kalimantan Selatan yang menjadi kemungkinan masuk dan keluarnya media pembawa hama penyakit hewan karantina (HPHK) ataupun organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK secara ilegal.
Oleh karenanya diperlukan kolaborasi dan koordinasi antar-instansi terkait supaya pelanggaran tersebut dapat dicegah secara optimal.
"Makanya kedepannya kami berharap kerja sama yang baik dengan Bakamla RI terus berlanjut dan ditingkatkan agar upaya penjagaan, pengawasan, dan pencegahan segala bentuk tindakan penyelundupan komoditas pertanian bisa sinergi dan hasilnya maksimal," ujarnya.
Diketahui Karantina Pertanian memiliki peran dalam pencegahan masuk, keluar, dan tersebarnya HPHK ataupun OPTK serta potensi pelanggaran aturan karantina melalui tempat pemasukan dan pengeluaran yang belum ditetapkan.
Sementara Koordinator Bidang Informasi Bakamla RI Jan Lucky Boy mengatakan pihaknya siap mendukung pencegahan penyelundupan komoditas hewan, tumbuhan, dan produknya melalui pertukaran informasi terkait data lalu lintas kapal, mulai dari asal atau tujuannya, perkiraan waktu sandar, hingga isi muatan kapal.
"Secara nasional Bakamla dan Badan Karantina Pertanian sudah memiliki perjanjian kerja sama (PKS) sehingga tinggal ditindaklanjuti hingga ke level daerah agar pengawasan dan penindakan perkarantinaan pertanian di wilayah perairan dan wilayah yurisdiksi Indonesia dapat berjalan baik," tuturnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 2 Bayern Munich Siap Pertahankan Laju Tak Terkalahkan di BunĀdesliga
- 3 Dishub Kota Medan luncurkan 60 bus listrik baru Minggu
- 4 Kasdam Brigjen TNI Mohammad Andhy Kusuma Buka Kejuaraan Nasional Karate Championship 2024
- 5 Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
Berita Terkini
- Jangan Mudah Tergiur, Bawaslu Ingatkan Terlibat Politik Uang Bisa Dipenjara
- Menikmati 10 Sunday Roast Terbaik di London
- Bisa Gunakan Rudal Jarak Jauh, Prancis Tegaskan Tidak Ada Pembatasan dalam Mendukung Ukraina
- Pesona Kota Seni dan Keindahan Alam di Arkansas
- Potensi Tenaga Angin Lepas Pantai Turki Diprediksi Capai 7 GW Tahun 2040