Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 06 Mar 2025, 11:27 WIB

Ekspor Lampaui USD 5 Miliar, Industri Perhiasan Berpotensi Topang Pertumbuhan Ekonomi

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrisn (Kemenperin), Reni Yanita

Foto: Kemenperin

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya meningkatkan kinerja industri perhiasan sebagai sektor yang memiliki nilai tambah dan daya saing tinggi. Oleh karenanya, Kemenperin bersama stakeholder turut mendorong agar para pelaku industri perhiasan mendapatkan wadah dan akses untuk mempromosikan produk-produk unggulannya sekaligus memperluas jejaring bisnis.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengungkapkan, industri perhiasan memiliki peranan yang cukup penting terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. "Dengan kontribusinya terhadap penyerapan tenaga kerja, peningkatan ekspor, serta pengembangan budaya dan kearifan lokal, industri ini memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global,"kata Reni di Jakarta, Rabu (5/3).

Kemenperin mencatat, nilai ekspor barang perhiasan dan barang berharga Indonesia pada Desember 2024 mencapai USD435 juta, meningkat 17,9 persen dibandingkan November 2024. Adapun secara kumulatif, nilai ekspor barang perhiasan dan barang berharga pada tahun 2024 sebesar USD5,5 miliar.

“Kami memiliki optimisme yang tinggi terhadap peningkatan ekspor industri perhiasan di tahun 2025, dengan harapan kondisi perekonomian global dapat semakin membaik," tutur Reni.

Reni menjelaskan, industri perhiasan saat ini mengalami transformasi seiring dengan perubahan gaya hidup, teknologi, dan tren pasar global. “Perhiasan tidak hanya sekadar aksesori tetapi juga mencerminkan warisan budaya, keberlanjutan, dan modernitas," ujarnya.

Adapun tren yang sedang berkembang dalam industri perhiasan, di antaranya adalah penggunaan desain minimalis dan sentuhan teknologi seperti 3D printing, yang memungkinkan produsen menciptakan perhiasan dengan tampilan mewah namun bobot lebih ringan. Teknologi ini juga mendorong personalisasi produk sesuai selera dan kebutuhan konsumen, terutama generasi muda.

Perhiasan tidak lagi hanya digunakan dalam acara perayaan tertentu, tetapi juga telah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Oleh sebab itu, desain perhiasan terus berkembang, mengikuti permintaan pasar yang mengarah pada desain yang lebih minimalis, fungsional, dan elegan, lanjut Reni.

Menurutnya, industri perhiasan memiliki potensi pasar yang besar karena didukung oleh kreativitas para perajin yang mampu menghasilkan beragam produk perhiasan mengikuti tren pasar. Sebagai bentuk dukungan terhadap industri perhiasan dalam negeri, Kemenperin melalui Ditjen IKMA terus mendukung kolaborasi antara pelaku IKM, desainer lokal, akademisi, serta pemangku kepentingan lainnya. 

Salah satu upaya strategis yang dilakukan Kemenperin adalah mendukung pelaksanaan pameran dagang perhiasan bertaraf internasional, yakni Jakarta International Jewellery Fair (JIJF) 2025. Pameran yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Emas dan Permata Indonesia (APEPI) tersebut dilaksanakan pada 27 Februari 2 Maret 2025 di Assembly Hall, Jakarta International Convention Center (JICC).

Pameran ini menjadi kesempatan dan wadah bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan produk perhiasan terbaru, menjalin kerja sama bisnis, serta bertukar informasi terkait tren dan inovasi dalam industri perhiasan, kata Reni.

Reni mengapresiasi peran APEPI yang memberikan fasilitasi kepada delapan pelaku IKM industri perhiasan binaan Ditjen IKMA. Para pelaku IKM tersebut telah melalui tahapan kurasi dan seleksi untuk berpartisipasi dalam pameran JIJF 2025. Dengan keterlibatan lebih banyak pelaku industri perhiasan, pameran ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pertumbuhan industri perhiasan di dalam negeri.

Saya menyampaikan apresiasi kepada APEPI yang telah memfasilitasi para IKM perhiasan sehingga dapat turut serta mengikuti pameran dalam JIJF 2025 ini. Hal ini menunjukkan dukungan kuat dari asosiasi sebagai upaya untuk mendorong perluasan akses pemasaran produk perhiasan dan perkembangan pelaku industri perhiasan, ungkapnya. Selain itu, keikutsertaan IKM dalam pameran ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk berjejaring, berbagi pengalaman, serta meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional.

Banyak Program

Direktur Industri Aneka Kemenperin, Reny Meilany mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya program dan kebijakan strategis untuk pertumbuhan industri perhiasan nasional.

 "Kami berkomitmen untuk terus mendorong ekspansi industri perhiasan nasional, melalui partisipasi pameran dalam dan luar negeri, program e-smart IKM, program Peningkatan Penggunaan Produk dalam Negeri (P3DN), restrukturisasi mesin/peralatan, dan bimbingan teknis bagi industri perhiasan. Dengan strategi yang tepat, kami optimis industri perhiasan Indonesia dapat semakin kompetitif di pasar global," ujarnya.

Berbagai produk perhiasan dengan desain terkini dan inovatif yang akan ditampilkan dalam pameran ini memamerkan berbagai pilihan seperti emas, perak, mutiara, berlian, batu mulia dan semi mulia, batu kasar, serta kerajinan dan perhiasan halus lainnya. 

"Saya berharap acara ini tidak hanya menjadi ajang promosi dan transaksi bisnis, tetapi juga dapat menginspirasi kita semua untuk lebih mendukung para perajin lokal dan mengapresiasi keberagaman budaya Indonesia melalui karya-karya perhiasan yang dihasilkan, kata Reny.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.