Dunia Perfilman Digemparkan dengan Tuduhan Blake Lively ke Justin Baldoni atas Dugaan Pelecehan Seksual
Foto: akun instagram pribadi @blakelivelyBaru-baru ini, dunia perfilman digemparkan atas kasus tuduhan dari Blake Lively terhadap sutradara dan lawan mainnya di It Ends With Us, Justin Baldoni, dengan tuduhan pelecehan seksual dan kampanye fitnah.
Dalam pengaduannya, Lively menyebut Baldoni membahas berat badannya, memaksanya mengungkapkan keyakinan agamanya, serta membicarakan kehidupan seks secara tidak pantas. Lively juga mengklaim produser Jamey Heath memperlihatkan video istrinya melahirkan dan keduanya memasuki trailer riasnya tanpa izin, termasuk saat Lively menyusui anaknya.
Dilansir dari Variety, Lively menuntut agar tidak ada adegan seks tambahan di luar naskah yang telah disetujui, dan meski Sony Pictures menyetujui permintaannya, Baldoni dituduh melancarkan kampanye untuk merusak reputasinya setelah itu. Pengaduan tersebut juga mencakup pesan-pesan dari tim publisitas Baldoni yang merencanakan respons media sosial untuk menyerang Lively.
Baldoni membantah semua tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai upaya untuk memperbaiki reputasi Lively yang rusak selama promosi film. Tim hukum Baldoni juga menanggapi dengan menyebut klaim tersebut sebagai "salah besar" dan tidak berdasar.
Mereka menyatakan bahwa Lively yang menyebarkan cerita negatif melalui media bahkan sebelum promosi film dimulai, yang memaksa Wayfarer Studios untuk menyewa seorang profesional krisis PR.
Tuduhan ini muncul setelah ketegangan yang terlihat selama tur pers It Ends With Us pada Agustus lalu, di mana Lively dan Baldoni tidak pernah muncul bersama dalam promosi. Film ini sukses besar di box office, tetapi laporan menyebutkan kemungkinan kecil untuk membuat sekuel karena ketegangan antara kedua bintang utama. Lively berharap tindakan hukumnya akan membuka praktik manipulasi media yang berbahaya dan melindungi orang lain dari intimidasi serupa.
Redaktur: Muhammad Ihsan Karim
Penulis: Muhammad Ihsan Karim
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Respons CEO OpenAI tentang Model AI Tiongkok DeepSeek-R1: 'Mengesankan'
- 2 Setelah Trump Ancam Akan Kenakan Tarif Impor, Akhirnya Kolombia Bersedia Terima Deportasi dari AS
- 3 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 4 Diprediksi Berkinerja Mocer 2025, IHSG Sepanjang Tahun Ini Menguat 1,22 Persen
- 5 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi