Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Selasa, 07 Jan 2025, 22:31 WIB

Dinkes Kediri catat belasan warga terkena Chikungunya

Warga Kediri Jawa Timur yang terkena Chikungunya. Penyakit ini ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Foto: ANTARA/Asmaul

Kediri, 07/1  - Dinas Kesehatan Kota Kediri Jawa Timur mencatat ada belasan warga di Kota Kediri yang terkena Chikungunya, yang ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) di Dinas Kesehatan Kota Kediri Hendik Suprianto saat dikonfirmasi di Kediri Selasa mengungkapkan, dari laporan yang masuk ada dua daerah yang terdapat laporan warga terkena Chikungunya.

"Ada 17 orang warga yang dilaporkan Chikungunya. Di Kelurahan Blabak ada 12 warga, dan di Kelurahan Bawang ada lima warga," katanya.

Pihaknya sudah meminta kader dan warga untuk waspada dengan kondisi cuaca saat ini. Dinkes mengimbau untuk menggiatkan upaya pencegahan demam berdarah dan Chikungunya ini.

"Pada kader dan warga masyarakat kami imbau waspada dengan menggiatkan upaya pencegahan DBD dan Chikungunya dengan melakukan gerakan PSN 3 M secara rutin dan berkesinambungan. Jangan biarkan nyamuk berkembang biak di sekitar kita," katanya.

Lurah Blabak Kota Kediri Rizky Zakaria mengatakan, ada belasan warga di daerahnya yang terjangkit Chikungunya ini. Mereka berasal dari beberapa RT di wilayah Kelurahan Blabak Kota Kediri.

Ia menjelaskan, warga yang terkena ada yang usia anak-anak hingga dewasa. Mereka juga berobat ke puskesmas, namun untuk penyembuhan memilih di rumah masing-masing.

"Laporan ke kelurahan itu pekan lalu, warga berobatnya ke puskesmas dan semua saat ini di rumah. Ada yang tidak bisa jalan, ini melanda usia anak-anak hingga dewasa," katanya.

Ia menyebutkan, kondisi warganya yang terkena Chikungunya tersebut saat ini sudah berangsur-angsur membaik. Awalnya, mereka merasa persendian ngilu, sehingga sulit untuk bergerak.

Namun, ia menyebut dari puskesmas juga selalu memantau kondisi kesehatan warga terlebih lagi yang terkena Chikungunya.

Warga juga diajak untuk aktif dengan PSN 3 M, yakni pemberantasan sarang nyamuk dan disertai dengan 3 M yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, hingga memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

Pihak kelurahan juga telah menghubungkan dengan instansi terkait untuk dilakukan pengasapan sebagai upaya pencegahan penyebaran nyamuk penyebab Chikungunya tersebut.

"Kemarin juga diadakan survei oleh kader kesehatan, hari ini dilakukan analisa oleh petugas kesehatan," katanya.

Sementara itu, salah seorang warga yang terkena Chikungunya, Agus mengaku dirinya awalnya merasa badan demam hingga tiga hari kemudian muncul bintik-bintik merah.

"Pertama demam sampai tiga hari kemudian ada bintik merah. Buat jalan itu agak sulit, sendi kaku sampai sekarang," kata Agus.

Ia mengaku untuk perawatan hanya di rumah. Namun, tetap untuk pengobatan sehingga sakit yang ia alami bisa secepatnya sembuh.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Arif

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.