Di Sidang Majelis Umum PBB, Indonesia Katakan Tidak pada Senjata Nuklir
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara di hadapan forum Pertemuan Tingkat Tinggi Hari Internasional Penghapusan Total Senjata Nuklir pada Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (26/09/2024).
Foto: ANTARA/SuwantiNEW YORK - Pelucutan senjata menjadi salah satu topik bahasan dalam Pekan Pertemuan Tingkat Tinggi pada Sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Kamis (26/9), untuk memperingati Hari Internasional Penghapusan Total Senjata Nuklir.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menyatakan bahwa masa depan yang disusun saat ini berada di bawah bayang-bayang kerusakan akibat senjata nuklir, yang akan diperparah dengan munculnya teknologi canggih terbaru, seperti kecerdasan buatan (AI).
"Atas pengembangan yang suram ini, kita harus bertanya kepada diri sendiri: apakah ketakutan akan senjata nuklir dapat menjadi jaminan perdamaian? Jawaban Indonesia selamanya adalah tidak," ujar Retno.
Posisi Indonesia sudah jelas, yakni berkomitmen menciptakan dunia bebas senjata nuklir, dan semakin jelas setelah Retno menyerahkan instrumen ratifikasi Traktat Pelarangan Senjata Nuklir kepada Sekretariat Jenderal PBB, Selasa (24/9) lalu.
"Indonesia menolak berdiam diri sementara ancaman perang nuklir saat ini jauh lebih besar dibandingkan saat Perang Dingin," kata Retno.
Ada tiga hal yang menjadi seruan Indonesia, sebagaimana disampaikan Menlu. Pertama, negara-negara di dunia harus memulai negosiasi pelucutan senjata secara sungguh-sungguh.
Kedua, mewaspadai risiko teknologi terbaru, sehingga dunia harus membentuk regulasi dan pengendalian untuk mencegah ancaman konflik senjata nuklir.
"Ketiga, memastikan perdamaian berlanjut. Untuk menciptakan perdamaian terus berlanjut, kita harus mengubur rasa saling curiga dan paradigma lama. Kita harus memilih persatuan, kerja sama, dan komitmen terhadap perdamaian," ucap Retno.
"Ketakutan tidak boleh mendikte masa depan kita. Indonesia tetap teguh dalam tujuan kita, penghapusan total senjata nuklir." katanya menambahkan.
Redaktur: Lili Lestari
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 3 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 4 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 5 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung