Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Berita Gembira, Benih Padi Jenis Inpari 32 Tahan Serangan Hama Tungro

Foto : ANTARA/HO-Dokumen Pribadi

Petani menabur pupuk di areal pertanian Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala. (Batola), Kalimantan Selatan, beberapa waktu lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

Banjarmasin - Berita gembira, Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) Karlie Hanafi Kalianda mengatakan dengan adanya bantuan benih padi varietas unggul jenis Inpari 32, petani tidak lagi alami gagal panen, karena benih padi itu relatif tahan terhadap serangan hama tungro.

"Serangan hama tungro itu rentan terjadi pada varietas lokal yang selama ini banyak petani Batola atau Kalsel tanam," tutur Karlie di Banjarmasin, Minggu.

Dia mengatakan jenis benih padi ini juga tahan terhadap pembusukan daun. Salah satu keunggulan benih padi itu dapat panen empat kali dalam setahun karena umur benih genjah atau lekas berbuah, yaitu pada 90 sampai 100 hari saja.

Karlie Hanafi Kalianda juga mengatakan saat ini gagal panen menghantui petani di Kabupaten Barito Kuala (Batola).

"Pasalnya dari pengalaman dua tahun terakhir petani Batola gagal panen akibat serangan hama tungro. Hal tersebut mereka kemukakan saat saya reses beberapa waktu lalu," ujar Karlie.

Sejauh ini, pemerintah belum menemukan racun pembasmi hama tungro, selain dengan cara pembakaran, sedangkan pembakaran lahan itu dilarang.

Anggota DPRD Kalsel itu mengatakan kasus gagal panen padi hampir di seluruh wilayah Kalsel pada 2022.

Sebagai contoh petani pada 16 desa di kecamatan yang berada Kabupaten Batola, mengeluhkan gagal panen berkisar antara 70-80 persen akibat serangan hama tungro.

Dampak gagal panen hampir di seluruh Kalsel mengakibatkan harga beras lokal saat ini naik tajam, seperti Unus Mutiara sebelumnya Rp18.000 per liter naik menjadi Rp22.000 per liter, dan Unus Mayang juga naik dari Rp18.000 menjadi Rp20.000 per liter.

Begitu juga, Siam Unus dari RP13.000 menjadi Rp15.000 sampai Rp16.000 per liter Sedangkan jenis beras unggul, seperti beras Jawa dan lain-lain relatif masih bertahan harganya sekitar Rp10.000 per iter.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top