Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Program Pemerintah | Penyaluran Tahap I Bantuan Pangan Telur dan Daging Ayam Capai 69 Persen

Bantuan Pangan Kurangi "Stunting"

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Selain menurunkan angka stunting, bantuan pangan telur dan daging ayam diharapkan dapat berdampak positif bagi ekosistem perunggasan nasional serta pengendalian inflasi.

JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot penyaluran bantuan pangan, berupa telur dan daging ayam kepada 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS). Upaya ini selain untuk mengendalian harga telur dan daging ayam di tingkat konsumen juga untuk menurunkan angka stunting atau gizi buruk.

Kepala Badan Pangan Nasioal (Bapanas) atau National Food Agency (NFA), Arief Prasetyo Adi, mengatakan program bantuan telur dan daging ayam ini banyak berdampak positif bagi ekosistem perunggasan nasional.

"Tujuan utama program ini adalah untuk menurunkan angka stunting, namun dengan melibatkan mitra peternak mandiri kecil sebagai penyuplai produk maka program yang dijalankan sesuai arahan langsung Bapak Presiden ini diakui para peternak turut berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak," ujarnya di Jakarta, Jumat (19/5).

Selain itu, lanjutnya, pendistribusian telur dan daging ayam secara gratis ini juga dipersiapkan untuk menekan lonjakan harga telur dan daging ayam di tingkat konsumen guna pengendalian inflasi.

Arief menjelaskan, sampai 18 Mei ini, penyaluran tahap pertama bantuan pangan telur dan daging ayam untuk 1,4 juta Keluarga Risiko Stunting (KRS) terdistribusi sebanyak 995 ribu paket, atau 69 persen. Penyaluran telah dilakukan di enam provinsi, meliputi Banten sebanyak 51 ribu paket atau 79 persen, Jawa Barat 338 ribu paket atau 82 persen, Jawa Tengah 308 ribu paket atau 95 persen, Jawa Timur 252 ribu paket atau 67 persen, serta Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara 46 ribu paket atau 33 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top