
AS dan Jepang Bertekad Perkuat Aliansi Pertahanan
Menhan AS, Pete Hegseth
Foto: AFP/ROBERTO SCHMIDTTOKYO - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang baru, Pete Hegseth, dan mitranya dari Jepang, Gen Nakatani, dalam panggilan telepon pada Jumat (31/1) sepakat untuk melanjutkan upaya memperkuat aliansi kedua negara, kata pejabat Tokyo.
Hegseth, seorang mantan prajurit infanteri dan pembawa acara berita di Fox News,dilantik akhir pekan lalu, setelah memperoleh konfirmasi Senat yang tipis meskipun ada tuduhan penyalahgunaan alkohol, pelanggaran seksual, dan kekhawatiran atas kurangnya pengalamannya.
Sekutu utama Jepang dan AS merupakan investor asing utama satu sama lain, dan 54.000 personel militer AS ditempatkan di Jepang, sebagian besar di Okinawa, sebelah timur Taiwan.
Namun pendekatan “America First” Presiden Donald Trump dapat berarti berkurangnya dana dari Washington DC untuk keamanan di kawasan tersebut, demikian peringatan para analis.
“Para menteri menegaskan itikad kuat mereka untuk melanjutkan inisiatif guna memperkuat aliansi, termasuk peningkatan kerangka komando dan kontrol masing-masing, serta perluasan kehadiran bilateral di wilayah barat daya Jepang,” kata Kementerian Pertahanan Jepang.
Menhan Nakatani mengatakan bahwa ia berharap dapat bekerja sama dengan MenhanHegseth untuk lebih memperkuat kemampuan aliansi dalam mencegah dan menanggapi situasi keamanan yang semakin memburuk di kawasan Asia-Pasifik, tambah pernyataan kementerian tersebut.
“Para menteri menegaskan kembali bahwa Pasal V Perjanjian Kerja Sama dan Keamanan Bersama AS-Jepang berlaku untuk Kepulauan Senkaku,” kata kementerian tersebut.
Senkaku adalah rangkaian pulau tak berpenghuni yang diklaim oleh Tiongkok tetapi dikuasaioleh Jepang, yang juga dikenal sebagai Diaoyu oleh Beijing, telah lama menjadi titik ketegangan antara kedua negara tetangga.
“Kedua menhan juga menyatakan kesediaan mereka untuk bertemu langsung sesegera mungkin,” imbuh pernyataan kementerian itu.
Pada 25 Januari lalu, Hegseth berjanji untuk mengembalikan etos prajurit di Pentagon, dan berterima kasih kepada Presiden Trump karena telah memilihnya dan Wakil Presiden JD Vance atas dukungan suaranya yang menentukan di Senat sehingga nominasinya dapat diloloskan.
Dukungan suara Wapres Vance pada 24 Januari malam adalah yang kedua kalinya dalam sejarah seorang wakil presiden harus turun tangan untuk menyelamatkan calon menteri di kabinet dan dilakukan setelah tiga anggota Partai Republik, termasuk mantan pemimpin Mitch McConnell, memberikan suara menentang bagi Hegseth.
Hegseth diketahui memiliki kepribadian media yang agresif, loyalitas yang kuat, dan penampilan yang menarik dan semua itu merupakan ciri-ciri umum dalam calon menteri pilihanTrump.
Rencana Kunjungan
Sementara itu Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, telah menyatakan keinginannya untuk bertemu dengan Trump di Washington DC, dan media lokal melaporkan bahwa tanggal 7 Februari sedang dipertimbangkan sebagai tanggal potensial bagi pertemuan kedua pemimpin negara.
PM Ishiba pekan lalu mengatakan bahwa Tokyo harus terus mengamankan komitmen AS terhadap kawasan tersebut, untuk menghindari kekosongan kekuasaan yang dapat menyebabkan ketidakstabilan regional.
“Ketika keseimbangan kekuatan di kawasan ini mengalami perubahan historis, kita harus memperdalam kerja sama Jepang-AS lebih jauh, dengan cara yang konkret,” ungkap diakepada parlemen. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 PTN Dukung Efisiensi Anggaran dengan Syarat Tak Ganggu Layanan Tri Darma Perguruan Tinggi
- 2 Polri, BGN, dan Yayasan Kemala Bhayangkari Uji Coba Dua SPPG di Jakarta
- 3 Persik Takluk oleh Dewa United dengan Skor 1-2
- 4 Duh, Minyak Sawit Indonesia Bisa Makin Tertekan, Harga CPO Tersungkur Akibat India Rem Permintaan
- 5 Sentimen Tarif AS dan Penurunan Peringkat MSCI Tekan IHSG