
Ancaman Perang Dagang Kembali Membayangi, Rupiah Tertekan Awal Pekan
Petugas menyusun uang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025).
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri HermansyahJAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kembali melemah awal pekan ini karena dipicu faktor eksternal. Pelemahan tersebut harus menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan Bank Indonesia (BI) agar tidak terus-terusan melemah.
Pelemahan rupiah bisa berdampak buruk jika tidak dikelola dengan baik, terutama jika inflasi tidak terkendali dan utang luar negeri meningkat.
Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi ancaman tarif timbal balik dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap sejumlah negara.
“Trump pada Minggu (16/3) malam mengulangi ancamannya tentang tarif timbal balik dan sektoral yang akan dikenakan pada tanggal 2 April, sebuah langkah yang secara luas diperkirakan akan meningkatkan perang dagang global yang sedang terjadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (17/3).
Kendati begitu, pasar tak yakin seberapa besar Trump akan berkomitmen terhadap rencana penerapan tarif tersebut, mengingat ia telah mengubah langkah-langkah terhadap Kanada dan Meksiko pada awal bulan ini.
Untuk menghadapi berbagai kemungkinan, Tiongkok dan Uni Eropa telah mempersiapkan balasan terhadap AS dan diperkirakan bakal memberlakukan tindakan lebih ketat terhadap tarif timbal balik Trump.
“Kekhawatiran akan gangguan terkait perdagangan dan potensi lonjakan inflasi akibat tarif memicu kekhawatiran akan resesi AS,” ungkap Ibrahim.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan, Senin (17/3), di Jakarta melemah sebesar 56 poin atau 0,34 persen menjadi Rp16.406 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.350 per dolar AS.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp16.379 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.392 per dolar AS.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 3 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 4 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
Berita Terkini
-
Agar Masyarakat Miskin Bisa Mengakses Layanan Keuangan, LKM Jangan Bebani dengan Angsuran Besar
-
Komisi X Mengajak Pendidik hingga Jurnalis Melek Kebijakan Berbasis Data
-
Modifikasi Cuaca Jakarta Dioptimalkan untuk Antisipasi Peringatan BMKG
-
TNI Salurkan 70 Boat Polyethylene untuk Bantu Penanggulangan Banjir di Bekasi
-
BNPB Menegaskan Antisipasi Bencana di Kawasan Wisata Diperkuat saat Lebaran